.webp)
Kasus COVID-19 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya tersisa 3 kasus aktif per Senin (11/4). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendari menargetkan nol kasus saat Ramadan.
"Iya tersisa 3 kasus, tinggal kita tunggu sembuhnya saja biar kita bisa tuntaskan Ramadan ini dengan nol kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kendari Ellfi kepada detikcom, Selasa (12/4/2022).
Untuk bisa mencapai target itu, Ellfi meminta kerja sama masyarakat untuk terus menggalakkan program vaksinasi baik dosis pertama, kedua dan booster. Selain itu protokol kesehatan masyarakat tetap dijalankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat beraktivitas tolong protokolnya diperketat terus karena selama Ramadan ini selalu ada kumpul-kumpul," ujar Ellfi.
Terkait potensi lonjakan signifikan setelah Ramadan, Ellfi berharap hal itu tak terjadi di Kota Kendari. Namun Ellfi tak menampik bisa saja lonjakan terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak memperketat prokes dan vaksinasi.
"Kalau potensi lonjakan ada, karena masyarakat ada kegiatan kumpul selama Ramadan, makanya masyarakat tetap perketat protokol," ujarnya.
Jika lonjakan terjadi, Ellfi mengungkapkan Dinkes Kendari sudah siap. Beberapa langkah penting yang dilakukan yakni mengantisipasi ketersediaan tempat tidur, tabung oksigen, hingga memberikan informasi kasus harian.
"Insyaallah kita juga siap dengan kemungkinan terburuknya adanya lonjakan yang signifikan tapi kalau masyarakat patuh insyaallah kemungkinan itu tidak terjadi," kata Ellfi.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kendari, tambahan kasus baru hanya terjadi pada tanggal 7 dan 9 April. Selebihnya tak ada lagi tambahan kasus baru pada hari-hari berikutnya sejauh ini.
Dengan demikian akumulasi kasus positif COVID-19 sejak gelombang ketiga muncul di Kota Kendari kini mencapai 1.867 dengan 1.862 di antaranya telah dinyatakan sembuh, 3 kasus aktif lalu sebanyak 2 pasien meninggal.
(hmw/tau)
