Massa demo mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Sulawesi Utara (Sulut) Bergerak mendatangi Kantor DPRD Sulut di Kota Manado. Massa aksi memadati hampir seluruh badan Jalan Raya Manado-Bitung sehingga arus lalu lintas (lalin) macet.
Pantauan detikcom di depan Kantor DPRD Sulut, Jalan Raya Manado-Bitung pada Selasa (12/4/2022) massa aksi sudah mulai berdatangan sekitar pukul 15.10 Wita. Massa aksi yang berada di lokasi pun langsung menduduki hampir seluruh badan jalan.
Terpantau arus lalu lintas sudah tersendat sekitar 100 meter dari titik aksi mahasiswa. Banyak pengendara yang terjebak macet di jalan protokol penghubung Kota Manado dan Kota Bitung itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sekitar lokasi aksi juga tampak mobil water canon sudah bersiaga. Aparat kepolisian juga mulai melakukan pengamanan pergerakan massa aksi.
Massa aksi kemudian langsung masuk ke halaman kantor DPRD Sulut. Pimpinan dan beberapa anggota DPRD Sulut ikut menemui massa aksi.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 21 organisasi kemahasiswaan yang tergabung dari Aliansi Sulut Bergerak bakal menggelar aksi unjuk rasa hari ini. Mereka beralasan tidak mau sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menggelar demo 11 April lalu.
"Jadi momentum kemarin sebenarnya itu diprakarsai oleh BEM SI," Korda BEM Nusantara, Kurnia, saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (12/4).
Adapun sebanyak ada 8 poin tuntutan yang bakal disampaikan dari Aliansi Sulut Bergerak, sebagai berikut:
- Menolak wacana pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden
- Menolak kebijakan pemerintah untuk menaikkan PPN 11%
- Stabilkan harga minyak goreng dan berantas mafia minyak goreng dan tetapkan harga eceran tertinggi sesuai ekonomi masyarakat
- Menolak kenaikan BBM yang tidak berpihak kepada masyarakat
- Cabut UU Minerba Nomor 03 tahun 2020
- Mendesak kepada pemerintah dan DPR untuk mengesahkan RUU TPKS
- Stop pelanggaran HAM di Papua
- Revisi UU ITE dan stop kriminalisasi Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti
(asm/tau)