Warga Bone yang Rumahnya Retak Usai Pergeseran Tanah Bertahan di Pengungsian

Warga Bone yang Rumahnya Retak Usai Pergeseran Tanah Bertahan di Pengungsian

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 10 Apr 2022 03:00 WIB
Warga yang rumahnya retak akibat pergeseran tanah masih bertahan di pengungsian (Dok. Istimewa)
Foto: Warga yang rumahnya retak akibat pergeseran tanah masih bertahan di pengungsian (Dok. Istimewa)
Bone -

Sebanyak 82 warga yang rumahnya retak karena pergeseran tanah di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih bertahan di tenda pengungsian. Para warga takut pulang karena kondisi rumah yang membahayakan.

"Warga korban bencana alam kebingungan karena kondisi rumah retak-retak dan nyaris amblas akibat pergeseran tanah," ujar Kepala Desa Pattuku Sulaiman kepada detikSulsel, Sabtu (9/4/2022).

Kondisi rumah warga yang mengalami keretakan akibat pergeseran tanah dinilai sudah tak layak huni. Tak ada jaminan rumah tersebut tak akan runtuh akibat aktivitas pergeseran tanah di kemudian hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi lebih baik tinggal dulu di tenda pengungsian," tutur Sulaiman.

Dinsos Bone Berikan Bantuan Tenda-Dapur Umum ke Pengungsi

Sementara itu, Dinsos Bone telah turun tangan memberikan sejumlah bantuan untuk warga yang mengungsi. Beberapa di antaranya adalah bantuan tenda dan dapur umum.

ADVERTISEMENT

"Anggota sudah berangkat ke lokasi tadi untuk menyalurkan bantuan logistik seperti makanan siap saji, lauk pauk siap saji, makanan anak, tenda gulung merah, matras, dan kids ware," kata Plt Kadinsos Bone Andi Mappangara kepada detikSulsel Sabtu (9/4/2022).

Tim Dinsos Bone sendiri telah mencatat ada 16 rumah warga yang rusak akibat pergeseran tanah. Akibatnya ada 18 kartu keluarga, 6 bayi, dan 3 lansia yang terdampak akibat bencana tersebut.

"Kami tentu mengutamakan pelayanan dasar setelah bencana alam agar warga korban bencana alam tidak kelaparan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 rumah di Dusun Lemo, Desa Pattuku, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami pergeseran tanah. Warga setempat pun telah diungsikan.

"Sebanyak 12 rumah warga mengalami kerusakan dan untuk sementara warga diungsikan ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Desa Pattuku Sulaiman Jumat (8/4).

Warga yang rumahnya retak akibat pergeseran tanah masih bertahan di pengungsian (Dok. Istimewa)82 Warga Rumahnya Retak Usai Pergeseran Tanah Masih Bertahan di Pengungsian Foto: Warga yang rumahnya retak akibat pergeseran tanah masih bertahan di pengungsian (Dok. Istimewa)

Sulaiman menyebutkan, warga yang diungsikan untuk menghindari bahaya yang lebih besar yang setiap saat bisa mengancam. Sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Namun akibat pergeseran tanah, dinding rumah warga retak dan terancam rubuh. Insyaallah habis Jumatan warga sudah meninggalkan rumah masing-masing," tambahnya.

Saat ini kondisi jaringan telepon atau pun internet di Desa Pattuku, Kecamatan Bontocani sangat susah. Usai memberikan penjelasan nomor telepon Kepala Desa Pattuku sudah sulit dihubungi.




(hmw/tau)

Hide Ads