Mahasiswa Makassar Turun Lagi ke Jalan Tolak Presiden 3 Periode, Lalin Macet

Mahasiswa Makassar Turun Lagi ke Jalan Tolak Presiden 3 Periode, Lalin Macet

Muh Ishak Agus - detikSulsel
Jumat, 08 Apr 2022 15:35 WIB
Mahasiswa UMI Makassar demo tolak presiden 3 periode di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. (Muh Ishak Agus/detikSulsel)
Foto: Mahasiswa UMI Makassar demo tolak presiden 3 periode di jalan Urip Sumoharjo, Makassar. (Muh Ishak Agus/detikSulsel)
Makassar -

Mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali turun ke jalan menolak penundaan pemilu 2024 dan wacana presiden 3 periode. Mahasiswa berunjuk rasa dengan cara menutup dua arah ruas jalan protokol sehingga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas (lalin).

Pantauan detikSulsel di Jalan Urip Sumoharjo, tepatnya di depan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jumat (8/4/2022) pukul 15.54 Wita, tampak mahasiswa menutup jalur. Akibatnya lalu lintas di lokasi macet parah.

Mahasiswa juga membentangkan sejumlah spanduk petisi tentang penolakan wacana presiden 3 periode dan penundaan pemilu 2024. Massa aksi juga terlihat membakar sejumlah ban bekas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demo mahasiswa Makassar tolak presiden 3 periode (Muh Ishak/detikSulsel)Foto: Demo mahasiswa Makassar tolak presiden 3 periode (Muh Ishak/detikSulsel)

Selanjutnya, mahasiswa juga menyandera sebuah truk untuk dijadikan sebagai mimbar orasi. Hal ini membuat kemacetan kian parah dan tak jarang pengendara terpaksa putar arah demi terhindar dari kemacetan.

"Menolak wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan periode masa jabatan Presiden," kata Humas Aliansi Mahasiswa Muslim Indonesia, Uye dalam keterangannya.

ADVERTISEMENT
Demo mahasiswa Makassar tolak presiden 3 periode (Muh Ishak/detikSulsel)Foto: Demo mahasiswa Makassar tolak presiden 3 periode (Muh Ishak/detikSulsel)

Tidak hanya itu, massa aksi juga menyinggung sejumlah masalah di antaranya soal kelangkaan minyak goreng, kekerasan seksual, kenaikan harga BBM, perampasan lahan, dan lain sebagainya.

"Sahkan RUU TPKS, turunkan harga BBM, hentikan perampasan lahan, hentikan monopoli minyak goreng, hentikan represifitas aparat, tuntas pelanggaran HAM masa lalu, hentikan kenaikan pajak," tulisnya.




(hmw/nvl)

Hide Ads