Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar turun ke jalan menolak rencana penundaan Pemilu 2024 hingga wacana presiden 3 periode. Unjuk rasa dilakukan mahasiswa dengan cara memblokade ruas Jalan Nasional Sultan Alauddin Makassar kemudian melakukan aksi bakar ban.
Pantauan detikSulsel, Kamis (7/4/2022) pukul 15.20 Wita, massa aksi menutup ruas jalan dari arah Makassar menuju Kabupaten Gowa. Dampaknya, arus kendaraan yang melintas dari arah Jalan AP Pettarani bergerak melambat.
Polisi kemudian mengalihkan arus kendaraan ke jalur lain untuk mencegah kemacetan semakin parah. Terlihat pula sejumlah pengendara motor nekat menerobos barisan massa namun upaya itu berakhir sia-sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa konsisten menghalau barisan massa memblokade jalan. Selanjutnya massa aksi juga membakar sejumlah ban bekas hingga api berkobar di badan jalan.
![]() |
Aksi Mahasiswa Tolak Presiden 3 Periode Diwarnai Cekcok dengan Pemotor
Mahasiswa sempat terlibat cekcok dengan pengendara motor yang mencoba menerobos barisan massa. Mahasiswa juga menyandera sejumlah truk di lokasi aksi.
Insiden keributan bermula dari sejumlah pengendara mencoba menerobos barisan massa hingga dicegat mahasiswa. Akibatnya, cekcok mahasiswa dan pengendara tak terhindarkan.
Beruntung keributan itu tak berlangsung lama setelah polisi meredam keributan dan mahasiswa kembali melanjutkan unjuk rasa. Namun sekitar pukul 16.45 Wita, kericuhan kembali terjadi setelah massa aksi terus bersorak namun belum diketahui apa penyebab kericuhan itu.
![]() |
Aparat kepolisian kemudian kembali meredam emosi para massa aksi. Massa melanjutkan unjuk rasa dengan cara menyandera sejumlah truk kontainer untuk dijadikan panggung orasi.
Sedikitnya ada dua truk kontainer yang digunakan secara bergantian. Unjuk rasa berlanjut pukul 17.05 Wita, dan berselang beberapa waktu kemudian mahasiswa membubarkan diri menjelang waktu berbuka puasa.
![]() |
Pernyataan Sikap Mahasiswa
Petisi penolakan penundaan pemilu 2024 juga dibentangkan mahasiswa di badan jalan. Mereka juga dengan tegas menolak wacana presiden 3 periode.
"Menolak rencana penundaan Pemilu 2024, menolak wacana 3 periode jabatan presiden," ujar koordinator aksi, Al Fitrah di lokasi aksi.
Mahasiswa juga menyoroti sejumlah polemik pada awal tahun 2022. Beberapa di antaranya adalah pengesahan RUU IKN dan kenaikan PPn yang dianggap semakin menambah beban rakyat.
"Mulai pengesahan RUU IKN yang terkesan tergesa-gesa. Ini akan memakan banyak biaya. Lanjut pada kenaikan PPn yang menyebabkan kenaikan harga dan mendorong inflasi lebih tinggi yang mengurangi daya beli masyarakat dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat," katanya.
(hmw/asm)