Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) menjanjikan Jalan Burung-burung Gowa akan diperbaiki tahun ini. Kerusakan jalan tersebut cukup parah sehingga warga sekitar demo menuntut segera ditangani.
"Sudah ada dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Ada anggarannya tahun ini. Sementara penyiapan dokumen untuk memasuki tahap lelang," ungkap Kepala Dinas PUTR Sulsel Astina Abbas dalam keterangannya yang diterima, Kamis (6/4/2022).
Pemprov telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 6,5 miliar untuk menangani jalan akses ke kawasan wisata Malino ini. Anggaran ini digunakan untuk pengaspalan badan jalan. Selain itu, bahu jalan juga direncanakan akan diperkeras dengan beton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 3 ruas yang ditangani, yakni Jalan Yasin Limpo, jalan Burung-burung-Bili-bili; dan Jalan Burung-burung-Benteng Gajah. Fokus penanganan pada perempatan Pattalassang yang kondisinya rusak berat," jelasnya.
Ruas jalan provinsi ini sebelumnya diblokir warga karena protes tak kunjung diperbaiki. Imbasnya warga atau pengguna jalan mesti memutar arah mencari jalur alternatif.
"Dinas PUTR Sulsel pun telah turun ke masyarakat untuk memberikan pemahaman mengenai ruas jalan ini akan segera ditangani. Sehingga warga tidak lagi menutup akses," tandasnya.
Gubernur Ingatkan Dosa Saat Warga Tutup Jalan
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman merespons aksi warga yang menutup Jalan Burung-burung di Kelurahan Pattallassang, Kecamatan Pattallassang, Gowa. Gubernur Andi mengatakan aksi warga menghalangi jalan itu justru akan mendatangkan dosa.
"Jangan tutup jalan apalagi bulan puasa, dosa. Dosa orang tutup jalan," ungkap Andi Sudirman saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (5/4/2022).
Andi Sudirman menegaskan warga tak perlu sebenarnya melakukan aksi pemblokiran jalan. Dia menyebut banyak daerah juga jalannya mengalami kerusakan namun tidak disikapi berlebihan dengan melakukan demo apalagi sampai melakukan penutupan jalan yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
"Kan menghalangi jalan kan dosa," tuturnya.
Dia menambahkan, penanganan ruas Jalan Burung-burung sudah masuk perencanaan Pemprov tahun ini alias sudah dialokasikan di APBD 2022. Lelang proyek tinggal hanya soal waktu.
"Intinya jalan di sana ada anggarannya. Tinggal dilelang saja," tukasnya.
Warga Demo Bakar Ban Tuntut Segera Ditangani
Warga di sekitar Jalan Burung-burung, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menggelar aksi bakar ban. Mereka menolak membuka blokir jalan sebelum ada kepastian perbaikan.
Pantauan detikSulsel di Jalan Burung-burung, Selasa (5/4/2022) pukul 11.30 Wita, warga sekitar memadati titik lokasi pemblokiran jalan. Mereka menyuarakan aspirasi dengan membakar ban bekas.
Spanduk bertuliskan petisi tuntutan dipasang warga di sekitar titik pemblokiran. Bahkan kini ruas jalan ditutup total.
Imbasnya puluhan pengendara motor yang awalnya bisa melintas di bahu jalan kini harus memutar arah mencari jalur alternatif.
Di lokasi pemblokiran, tampak aparat kepolisian dan tim utusan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel. Mereka sempat memediasi warga agar membuka jalan. Namun massa menolak.
Dalam orasinya, perwakilan warga akan membuka kembali jalan tersebut, jika tuntutannya segera dipenuhi.
"Turunkan dulu bahan (material) lalu kami buka jalan. Sudah lama kami rasakan jalanan rusak seperti ini. Ada sekitar lima kilometer yang rusak harus diperbaiki. Kalau perlu diaspal lagi. Bukan ditambal," ungkap warga sekitar Sumarni.
Warga Blokir Jalan Gegara Tak Kunjung Diperbaiki
Warga di Kelurahan Pattalassang, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) memblokir ruas Jalan Burung-burung. Aksi ini sebagai bentuk protes karena kerusakan ruas jalan provinsi ini tak kunjung diperbaiki.
Pantauan detikSulsel, Selasa (5/4/2022), potongan bambu, ban mobil bekas, kotak bekas hingga potongan seng dipasang di badan jalan. Hanya ada sedikit celah dibiarkan di bahu jalan.
Celah yang disisakan warga hanya bisa dilalui satu sepeda motor. Imbasnya pengendara motor mesti antre bergantian untuk melintas.
Sementara bagi pengguna roda empat mesti mutar balik mencari jalur alternatif. Terutama bagi yang ingin menuju Malino harus memutar arah melewati Sungguminasa.
"Sudah dua tahun lebih ini pak (dibiarkan). Kami sudah dijanji tapi belum direalisasi. Kalau penutupan ini kami sudah lakukan selama dua hari. Kemarin dan hari ini, " kata seorang warga, Saharuddin di lokasi, Selasa (5/4/2022).
Dia menyebut kerusakan ini sudah cukup parah. Bahkan ruas jalan provinsi ini disebutnya sudah jadi langganan banjir.
"Kalau hujan, banjir sampai betis orang dewasa. Makanya kami tutup dan kami harap ada perbaikan secepatnya dari pemerintah," pintanya.
(tau/asm)