Heboh Makassar Rawan Begal, Danny Klaim Kota Daeng Aman Usai Pantau CCTV

Heboh Makassar Rawan Begal, Danny Klaim Kota Daeng Aman Usai Pantau CCTV

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 07 Apr 2022 08:00 WIB
Pemkot Makassar mengawasi kondisi lewat kamera pemantau atau CCTV.
Foto: Pemkot Makassar mengawasi kondisi lewat kamera pemantau atau CCTV. (Ibnu Munsir/detikSulsel)
Makassar -

Wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) belakangan dihebohkan dengan isu rawan begal. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengklaim Kota Daeng aman karena punya 203 kamera pengawas atau CCTV.

Isu tersebut muncul usai heboh kasus penembakan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar. Pesan-pesan berantai kemudian bermunculan jika Makassar rawan begal, termasuk di sekitar lokasi penembakan petugas Dishub.

"Itu fenomena (kasus penembakan) bukan hanya (terjadi di) Makassar, (tapi juga hampir) seluruh Indonesia. Tidak boleh justifikasi bahwa penembakan hanya di Makassar," ucap Danny Pomanto saat dihubungi, Rabu (6/4/2022)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait kasus penembakan, Danny percaya aparat kepolisian akan mengusut tuntas. Apalagi saat polisi disebutnya sudah menemui titik terang. Di samping itu tetap menjaga situasi Makassar tetap aman dan kondusif.

"Polrestabes, Dansat Brimob, dan Kabag Ops patroli satu kota, satu malam full. Orang lagi tidur, kita patroli langsung pimpin langsung TNI-Polri koordinasi di daerah rawan malam dan ini sudah aktif sampai sahur sudah berjalan terus," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pemkot Makassar pun diakuinya terus memantau keamanan dan situasi warga Kota Makassar lewat CCTV. Ada sekitar 203 kamera pemantau yang disebar di setiap ruas jalan untuk melakukan pengawasan tersebut.

"Itu juga ada CCTV yang ada Infokom kita maksimalkan sekarang untuk pasang itu CCTV di beberapa titik rawan," sambungnya.

Menurutnya kamera pengawas CCTV akan diperluas penempatannya di tiap lorong kelurahan Kota Makassar. Dengan begitu pengawasan diharapkan bisa lebih maksimal.

"Itu ada anggarannya di kelurahan saya tidak tahu,kurang lebih Rp 300 atau Rp 400 juta anggaran kelurahan diantara itu pengadaan CCTV," pungkasnya.

Kasus Penembakan Petugas Dishub Makassar

Sebelumnya petugas Dishub Makassar Najamuddin Sewang tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) saat melintas di pertigaan Jalan Danau-Jalan Manunggal 22, Kecamatan Tamalate, Makassar, sekitar pukul 10.54 Wita, Minggu (3/4). Kasus ini masih diusut kepolisian.

Danny turut menanggapi insiden ini. Menurutnya peristiwa itu sifatnya situasional. Tidak bisa serta merta menjadikan Makassar tidak aman.

"Masalah aman tidak aman, saya kira itu relatif. Karena kejadian begini kan tidak selalu terjadi, dan terjadi juga di Jawa, di mana penembakan-penembakan begini kan," kata Danny.

CCTV Dipasang di Titik Rawan

Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo) Kota Makassar Mahyuddin mengatakan, ada 203 CCTV yang disebar beroperasi di ruas Kota Makassar. Kamera ini dipasang di titik rawan jalan terjadinya kejahatan.

"Sudah pasang di beberapa titik rawan Barukang, Kandea, Perintis dan Urip (sumoharjo) sering terjadi perkelahian," ungkap Mahyuddin.

CCTV juga telah dipasang di sejumlah daerah yang sering terjadi perang kelompok antarmasyarakat. Seperti di perbatasan antara wilayah Bunga Ejaya-Bontoala, Tallo, Panakukang, dan Ujung Tanah.

"Fungsinya CCTV dengan adanya ini orang berbuat jahat pasti akan takut karena di lihat ada mengawasi, keamanan warga pasti lebih nyaman," ucapnya.

Mahyuddin menyebut CCTV itu dipantau dalam sebuah ruangan khusus yang disebut war room di Balai Kota Makassar. Semua kejadian yang terpantau dalam kamera di 203 titik itu.

"Kami juga di sini kalau ada kejadian pas waktu terpantau anggota kami kemudian ditindaklanjuti kepolisian," paparnya.




(asm/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads