Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkap drainase di Jalan Brigjen Katamso, Kota Kendari memang belum mumpuni. Pengerjaan tak bisa dilakukan karena tidak masuk dalam rencana kerja anggaran.
"APBD reguler tahun ini tidak ada (dana bangun drainase tersebut)," kata Kepala Seksi Perencanaan Bina Marga Sultra Harmunadin kepada detikcom, Rabu (6/5/2022).
Harmunadin mengungkapkan untuk membangun drainase dengan panjang 200 meter tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp 200 juta. Dana sebesar itu diakuinya tidak hanya untuk perbaikan drainase tapi sekaligus pembuangan akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita bangun drainase tidak hanya sampai batas di mana ujung tanah, tapi kita harus pikirkan juga pembuangannya," kata dia.
Harmunadin mengklaim desain untuk membangun drainase tersebut sudah ada dan sisa menunggu eksekusi. Hanya saja persoalan anggaran menjadi kendala sehingga dipastikan pemeliharaan drainase di Jalan Brigjen Katamso tidak bisa dilakukan tahun ini.
"Kalau dimasukkan dipemeliharaan rutin tidak mungkin karena drainase itu harus bangun baru," papar dia.
Sedangkan di anggaran perubahan tahun ini, Harmunadin belum bisa memastikan. "Bisa saja dimasukkan di perubahan tapi bulan 9," ujarnya.
Harmunadin mengungkapkan selain anggaran perubahan, untuk membangun drainase dengan anggaran Rp 200 juta bisa menggunakan dana aspirasi anggota dewan dapil wilayah jalan Brigjen Katamso.
"Mudah-mudahan dari dewan bisa mereka sisihkan dana aspirasi mereka," ungkapnya.
Kondisi Drainase Tidak Mumpuni
Harmunadin mengungkapkan kondisi drainase di Jalan Brigjen Katamso memang tidak mumpuni. Kondisi itu membuat jalan banjir ketika intensitas hujan sedang tinggi.
"Iya itu drainase kendalanya (penyebab jalan banjir)," kata Harmunadin.
Harmunadin menerangkan ketika hujan turun, air dari wilayah atas SD Negeri 7 Baruga akan turun hingga ke Jalan Brigjen Katamso. Dampaknya air akan tergenang di jalan raya karena drainase tidak mampu menampung air.
"Karena di sana kan ada bukit, air kemudian turun ke jalan raya," ucap dia.
Menurutnya drainase memang punya peran penting dalam pembangunan jalan Brigjen Katamso Kendari. "Memang harus drainasenya yang diperbaiki. Jadi air yang dari atas turun langsung ke selokan tidak ke jalan," ujarnya.
Harmunadin mengaku saat perbaikan Jalan Brigjen Katamso Kendari belum lama ini, drainase tidak ikut dalam paket pengerjaan di anggaran APBD Perubahan 2021. Alasannya karena anggaran masih terbatas.
"Cuman jalan saja yang diperbaiki karena keterbatasan anggaran di perubahan, sehingga hanya jalannya diutamakan, mungkin drainase akan ditangani tahun ini," ujar dia.
(asm/tau)