Sebanyak 19 kepala keluarga (KK) atau 46 orang penghuni direlokasi Pemkot Manado dari rusunawa karena akan direnovasi. Para warga kemudian mendatangi DPRD Manado karena tak memiliki hunian sementara.
Pantauan detikcom, Sabtu (2/4/2022), sejumlah warga rusunawa secara suka rela mengangkat barang mereka keluar dari rusunawa yang bakal direnovasi tersebut. Namun ada beberapa warga yang memang kesulitan mencari hunian sementara.
Oleh sebab itu, para warga tersebut akhirnya mendatangi gedung DPRD Kota Manado. Tampak beberapa warga yang membawa bayi lima tahun (balita) dan ada pula wanita lanjut usia (lansia).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, terlihat puluhan warga rusunawa itu dikunjungi dua anggota dewan yaitu Frederick Tangkau Ketua Fraksi Nasdem dan Jurani Rurubua dari partai PSI.
Tak berselang lama, Jurani mengaku bersedia menyediakan tempat hunian sementara selama satu bulan bagi warga. Pada waktu bersamaan, Anggota DPRD Kota Manado Frederick Tangkau juga menyatakan siap memberikan beras 10 kg per keluarga.
"Untuk jangka pendek, saya mengambil keputusan untuk memberikan kos selama 1 bulan, sambil mencari solusi jangka panjang," kata Anggota DPRD Kota Manado Jurani Rurubua kepada wartawan, Sabtu (2/4/2022).
Jurani mengatakan tetap berjuang untuk mencari solusi jangka panjang terhadap masyarakat penghuni rusunawa. Dia meminta warga untuk bersabar.
"Untuk solusi jangka panjang kami akan koordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Manado dan juga pak wali kota, mungkin untuk mengambil keputusan," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Manado, Sulawesi Utara (Sulut) akan merelokasi warga penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa), karena bangunan tersebut bakal direnovasi dalam jangka waktu enam bulan. Sebagian dari mereka memilih tinggal di kebun karena mengaku tak memiliki hunian sementara.
Pantauan detikcom, Kamis (31/3/2022), hingga pukul 12:54 Wita, tampak sejumlah warga sedang mengangkat barang mereka untuk direlokasi. Terlihat parkiran rusunawa itu telah dipadati sejumlah barang warga yang hendak dibawa.
Hingga kini, para warga berinisiatif mengangkat barang mereka. Tak sedikit dari mereka karena kesulitan mencari hunian sementara maka barang-barang mereka harus ditaruh di lokasi parkiran rusunawa tersebut.
"Dalam jangka waktu 6 bulan, kami tinggal di mana, kami tak punya rumah," kata Djoni Wowor (54), warga rusun Kota Manado, saat ditemui detikcom.
Dinas Perkim Kota Manado Menyikapi Polemik Relokasi Warga
Sementara itu, Kadis Perkim Peter Eman mengatakan masalah renovasi rusunawa seharusnya tidak perlu dipolemikkan.
"Sekarang ini akan direnovasi, dibuat, diperbaiki untuk dibuat tempat yang layak dihuni tempat itu," ujar Eman dalam wawancara terpisah.
Eman menjelaskan, pihaknya telah menyurat tiga kali ke seluruh warga penghuni rusunawa. Menurut dia, awalnya pihaknya menjadwalkan pengosongan rusunawa itu pada 15 Maret 2022, lalu.
Hanya saja, ada sejumlah permintaan dari penghuni sehingga pihaknya kembali memberikan sosialisasi dan menjadwalkan waktu pengosongan pada bangunan tersebut pada 1 April 2022, besok. Menurut dia pihaknya telah melakukan sosialisasi dan memberikan surat pemberitahuan hingga ketiga kalinya.
"Di antara itu ada rapat dengar pendapat dengan DPRD Kota Manado. Jadi itu adalah tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kota Manado," jelas dia.
(hmw/tau)