Jembatan Putus di Sidrap Proses Perbaikan, Warga Terisolir Minta Perahu

detikcom do your magic

Jembatan Putus di Sidrap Proses Perbaikan, Warga Terisolir Minta Perahu

Muhclis Abduh - detikSulsel
Jumat, 01 Apr 2022 19:43 WIB
Warga Desa Belawae memakai rakit bambu untuk menyeberang.
Foto: Warga Desa Belawae memakai rakit bambu untuk menyeberang. (dok. Istimewa)
Sidrap -

Warga Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) butuh bantuan perahu untuk penyeberangan. Mereka terisolir lantaran akses jembatan gantung di wilayah itu putus, masih menunggu perbaikan oleh pemerintah.

"Sudah dua tahun itu jembatan putus. Masyarakat hanya memakai rakit bambu untuk menyeberang ke dusun sebelah. Ada juga sebenarnya swadaya kita buat perahu kecil tapi terbawa arus dan rusak," ungkap Kepala Desa (Kades) Belawae, Muh. Yasir kepada detikSulsel, Jumat (1/4/2022).

Yasir mengaku permohonan bantuan perahu sudah disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap. Sembari janji pembangunan jembatan putus dikerjakan dan ditarget rampung tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah pernah saya minta dan dijanji, tapi sampai sekarang belum ada perahu bantuan," keluh dia.

Pasalnya rakit bambu selama ini digunakan membahayakan warga untuk dipakai menyeberang. Apalagi arus sungai cukup deras, belum lagi jika sedang hujan.

ADVERTISEMENT

"Kami butuh dua perahu agar lalu lintas warga aman. Kalau hanya pakai rakit bahaya juga, apalagi sekarang sering hujan," urai Yasir.

Dia menjelaskan, satu-satunya akses warga Desa Belawae, yakni jembatan gantung sepanjang 120 meter dengan lebar 2,5 meter. Namun jembatan itu putus sekitar bulan September 2019 lalu.

"Itu dulu putus karena ada banjir bandang besar. Kondisi jembatan memang sudah tua dan hanya pakai kayu," ungkap dia.

Makanya warga, baik guru dan siswa ketika ke sekolah terpaksa menggunakan perahu rakit untuk menyeberang. Akses yang rawan mengundang bahaya.

"Iya kodong. Anak sekolah juga terpaksa pakai rakit. Kami dengar katanya bulan Mei mau mi dibangun jembatan. Jadi sambil tunggu jembatan baru dibangun ada baiknya kami dapat bantuan dua unit perahu dulu," jelas Yasir.

Selama ini dia mengaku, warga yang mengandalkan rakit bambu itu bahkan terjatuh saat menyeberang, meski tidak memakan korban jiwa. Namun kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

"Sudah ada beberapa yang jatuh, tetapi pintar berenang jadi dia berenang. Arus sungai cukup deras, apalagi kalau habis hujan. Kami sudah menghadap ke Pemkab Sidrap dan informasinya akan dikerjakan tahun ini," bebernya.

Sebelumnya, Pemkab Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) berjanji akan membangun jembatan gantung di Desa Belawae dengan anggaran Rp 1,3 miliar. Kehadiran jembatan gantung akan memudahkan akses warga dan siswa ke sekolah.

"Kami terima bantuan keuangan dari Pemprov Sulsel senilai Rp 1,3 miliar. Anggaran ini yang akan kami pakai untuk membangun jembatan di Desa Belawae," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sidrap, Abdul Rasyid kepada detikSulsel, Selasa (29/3).

Rasyid menjelaskan, pembangunan jembatan ditargetkan akan segera dikerjakan tahun ini. Setelah ada SK untuk legalitas bantuan keuangan, maka akan dimasukkan sebagai anggaran parsial di APBD 2022.

"Setelah ada SK kita segera masukkan di parsial dan selanjutnya masuk tahap lelang," jelasnya.

Ia menegaskan, untuk proses lelang ditargetkan bisa terlaksana sekitar awal bulan Mei. Sementara proses pengerjaan ditarget 4-5 bulan.

"Intinya tahun ini kita target selesai dan bisa digunakan," pungkas Rasyid.




(sar/nvl)

Hide Ads