Pemkab Sidrap Anggarkan Jembatan Rp 1,3 M agar Siswa SD Tak Lagi Naik Rakit

Pemkab Sidrap Anggarkan Jembatan Rp 1,3 M agar Siswa SD Tak Lagi Naik Rakit

Muhclis Abduh - detikSulsel
Selasa, 29 Mar 2022 21:27 WIB
Haru! Siswa SD di Sidrap Seberangi Sungai dengan Rakit demi Sekolah
Siswa SD di Sidrap menyeberangi sungai memakai rakit (Foto: 20Detik)
Sidrap -

Pemerintah Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut sudah menyiapkan anggaran untuk pembangunan jembatan gantung agar siswa dan guru tak lagi menantang bahaya pakai rakit menyeberangi sungai. Bantuan provinsi sebesar Rp 1,3 miliar jadi sumber pendanaan.

"Kami terima bantuan keuangan dari Pemprov Sulsel senilai Rp 1,3 miliar. Anggaran ini yang akan kami pakai untuk membangun jembatan di Desa Belawae," ungkap Kadis PUPR Sidrap, Abdul Rasyid kepada detikSulsel, Selasa (29/3/2022).

Rasyid menjelaskan, pembangunan jembatan ditargetkan akan segera dikerjakan tahun ini. Setelah ada SK untuk legalitas bantuan keuangan, maka akan dimasukkan sebagai anggaran parsial di APBD 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah ada SK kita segera masukkan di parsial dan selanjutnya masuk tahap lelang," jelasnya.

Ia menegaskan, untuk proses lelang ditargetkan bisa terlaksana sekitar awal bulan Mei. Sementara proses pengerjaan ditarget 4-5 bulan.

ADVERTISEMENT

"Intinya tahun ini kita target selesai dan bisa digunakan," bebernya.

Agar proses pengerjaan tidak lama, maka desain jembatan gantung akan dibuat sederhana. Disesuaikan dengan anggaran. Pihaknya memberikan gambaran, panjang jembatan dibangun sepanjang 80 meter dengan lebar 2 meter.

"Desainnya kita akan buat simpel. Kita mau kejar fungsinya. Supaya anak-anak kita tidak perlu naik rakit ke sekolah dan warga juga aman melintas," urainya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sidrap berjanji akan membenahi jembatan gantung rusak di Dusun Empat, Desa Belawae, Kecamatan Pitu Rise, yang membuat guru dan siswa ke sekolah menggunakan rakit. Anggaran pembenahan akan diajukan ke Pemerintah Pusat dan APBD 2022.

"Wilayah sungai merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat dalam hal ini Balai Besar, sejak mengalami kerusakan, Pemda telah membuat desain (jembatan) dan sudah dalam proses pengajuan ke Balai Besar. Semoga tahun 2022 sudah bisa terealisasi," ujar Sekretaris Daerah Sidrap Sudirman Bungi dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (28/9/2021).

Untuk diketahui, jembatan gantung di wilayah tersebut rusak akibat diterjang banjir bandang pada Juni 2020. Jembatan yang menjadi satu-satunya akses warga itu lantas viral di media sosial karena siswa SDN 2 Belawae dan gurunya terekam video bertaruh nyawa menyeberangi sungai berarus deras menggunakan rakit.

Hingga pada September 2021, video anak dan guru SD itu viral. Mereka menyeberangi sungai dengan rakit bambu. Anak-anak berseragam putih merah menenteng sepatunya dengan kaki basah, susah-payah untuk mencapai sekolah.

Kondisi ini ada di Dusun Empat, Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatna. Mereka adalah siswa dan guru SD 2 Belawae. Sekitar 40 persen siswa SD berasal dari Dusun Empat di seberang sungai, maka mereka harus menyeberangi sungai memakai rakit untuk mencapai sekolah.

Mereka menyeberangi sungai menggunakan rakit karena jembatan gantung ambruk sejak Juni 2020. Saat itu, terjadi banjir besar yang meluluhlantakkan jembatan andalan warga itu.

"Beberapa kali mereka terjebak, tidak bisa pulang, karena saat hendak pulang hujan deras, aliran sungai juga deras sehingga terpaksa menunggu lama, bahkan ada siswa saya yang menangis karena sudah lapar," kata guru SDN 2 Belawae, Hasmi, 27 September tahun lalu.




(tau/nvl)

Hide Ads