Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Dishub Sulsel Tunggu Aturan Kemenhub

Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Dishub Sulsel Tunggu Aturan Kemenhub

Ibnu Munsir - detikSulsel
Kamis, 31 Mar 2022 10:26 WIB
Salah satu kantor PO bus di Makassar dipadati pemudik jelang larangan mudik (Hermawan/detikcom).
Ilustrasi salah satu kantor PO bus di Makassar dipadati pemudik (Hermawan/detikcom).
Makassar -

Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan (Sulsel) menanti regulasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait aturan mudik wajib booster. Pemerintah pusat diketahui menghapus larangan mudik tahun ini namun dengan syarat sudah mendapat booster vaksin COVID-19.

"Saat ini kami masih menunggu aturan mudik. Belum ada turun. Termasuk soal pemudik wajib booster," ungkap Kabid Angkutan Dishub Sulsel Muhammad Anis kepada detikSulsel, Rabu (30/3/2022).

Aturan booster vaksin ini disyaratkan pemerintah mengingat aktivitas masyarakat akan tinggi. Apalagi mudik ke kampung halaman diperbolehkan. Sehingga perlu diantisipasi dengan mempercepat cakupan vaksinasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya memprediksi tahun ini ada kenaikan pemudik karena ada pelonggaran mudik. Namun perkiraannya masih dikalkulasi dengan hasil survei Kemenhub. Namun demikian pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan.

"Kita belum tahu berapa kenaikan (pemudik) . Namun mudik ini rutinitas. Tentu kordinasi Ditlantas Polda, Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD), Dishub Kabupaten/kota. Termasuk tetap melakukan ramp check di terminal-terminal.

ADVERTISEMENT

"Posko-posko ada dari kepolisian, dari Dishub Kabupaten/kota. Kalau Dishub Sulsel ada posko di Terminal Mallengkeri, di perbatasan Gowa-Makassar dan Simpang Lima Bandara," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga berkordinasi dengan Balai Jalan terkait jalur-jalur utama mudik. Penanganan jalan perlu dilakukan terutama di jalur dengan tingkat lalu lintas harian cukup tinggi.

"Misalnya jalur Trans Sulawesi sampai ke arah Palopo. Juga arah Selatan ke Bulukumba. Ini kami terus dikordinasikan agar pemudik melintas dengan nyaman," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel mengungkap animo warga untuk disuntik vaksin booster masih rendah. Padahal vaksin booster menjadi syarat mudik sesuai yang ditetapkan pemerintah.

"Ketersediaan vaksin cukup termasuk booster. Itu ada (stoknya). Namun antusiasme warga untuk booster masih rendah," ungkap Plt Kepala Dinkes Sulsel dr Arman Bausat kepada detikSulsel, Jumat (25/3).

Sesuai update data Satgas COVID-19 Sulsel, total suntikan dosis ketiga atau booster cakupannya baru 252.512 orang atau 3,58% dari sasaran.

Ini mencakup masyarakat umum/rentan sebanyak 154.771 orang atau 3,39% dari target, lanjut usia (lansia) sebanyak 16.568 atau 2,20% dari target, petugas publik 36.620 atau 5,27% dan petugas kesehatan 42.827 atau 72,76%.

"Stoknya masih jutaan dosis ini termasuk booster. Yang sekarang jadi masalah itu orang yang mau vaksin. Susah sekali ada yang mau vaksin (booster)," bebernya.

Padahal menurutnya, layanan vaksin booster bahkan sudah bisa dilakukan sampai di tingkat puskesmas. Namun kondisinya animo warga masih sangat rendah untuk melakukan suntikan booster. Sehingga untuk membuka gerai-gerai khusus booster pemudik belum memungkinkan.

"Kalau hanya 3 atau 5 orang saja yang datang, kan lebih banyak ruginya kita buka gerai khusus booster untuk pemudik. Kasihan SDM kita di lapangan. Kecuali ada spot yang permintaannya banyak baru kita layani," tuturnya.




(tau/sar)

Hide Ads