Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menganggarkan dana untuk Rujab Gubernur. Anggaran Rp 1 miliar disiapkan untuk pengadaan karpet setelah sebelumnya dianggarkan Rp 3,3 miliar untuk renovasi interior agar Rujab yang bakal ditempati Andi Sudirman Sulaiman terkesan mewah.
Dilihat detikSulsel dari situs Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) LKPP, Rabu (30/3/2022), paket tersebut dinamakan Pengadaan Karpet pada Rujab Gubernur dengan kode RUP 32234549.
"Nama KLPD Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Satuan Kerja Biro Umum Setda Provinsi Sulawesi Selatan. Tahun Anggaran 2022," demikian tertulis dalam situs tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs itu juga menuliskan spesifikasi pekerjaan adalah pengadaan karpet pada Rujab Gubernur.
"Produk dalam negeri, ya. Usaha kecil/koperasi, ya," demikian tertulis dalam situs tersebut.
Sumber dana yang tertera dalam situs SiRUP LKPP berasal dari APBD 2022. Rinciannya MAK 4.01.01.06.03.5.2.02.0006 dengan pagu Rp 1.000.000.000 (Rp 1 miliar).
"Model pemilihan tender," demikian tertulis di situs tersebut.
Paket itu diperbarui pada 18 Januari 2022 dengan jadwal pelaksanaan kontrak mulai Januari 2022 dengan akhir Desember 2022. Jadwal pemilihan penyedia mulai Januari 2022, sementara pemanfaatan barang/jasa dimulai Januari 2022 dengan akhir Desember 2022.
Diberitakan sebelumnya Pemprov Sulsel akan menghabiskan Rp 3,3 miliar untuk merenovasi Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar. Renovasi dilakukan agar Rujab yang akan dihuni Gubernur Andi Sudirman Sulaiman tampak mewah.
"Kan enak tong contoh misalnya gubernurnya ini datang, wah mewah. Bagus ini (Rujab) begini. Mungkin sebaiknya bisa dicontoh seperti ini di sana," ungkap Kepala Biro Umum Setda Sulsel Eka Prasetya di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (23/3/2022).
Tender pengerjaan renovasi ini sudah berproses di Biro Pengadaan Barang dan Jasa. Menurut Eka, item pekerjaan di Rujab tidak banyak.
"Termasuk rencana perbaikan kerusakan-kerusakan seperti dinding bocor juga pengerjaan beberapa ruangan dan kamar rujab. Kamar Presiden misalnya dan kamar Menteri (di lantai dua). Siapa tahu nanti ada Menteri wah kenapa begini (kondisinya)," tuturnya.
Dia juga memastikan renovasi ini tak akan merubah struktur bangunan karena Rujab Gubernur termasuk cagar budaya. Pengerjaan umumnya hanya bersifat interior.
"Ya seperti wallpaper. Termasuk partisi, lampu-lampu. Namun untuk perombakan bangunan tidak ada. Tidak ada bangunan baru," jelasnya.
Ketua Komisi A DPRD Sulsel Selle KS Dalle yang sebelumnya dikonfirmasi mengungkapkan rencana renovasi Rujab Gubernur memang sudah pernah diajukan di era Gubernur Nurdin Abdullah. Hanya saja saat itu ada kasus operasi tangkap tangan (OTT) KPK sehingga anggarannya ditunda dengan pertimbangan Rujab Gubernur tak ditempati.
"Namun di pembahasan APBD 2022 sudah pasti ada yang tempati sehingga anggarannya dilanjutkan atau disetujui," tuturnya.
(tau/hmw)