Akses Jalan Beton Rusak-Terputus di Sidrap, Pemkab Garap Jalur Alternatif

Akses Jalan Beton Rusak-Terputus di Sidrap, Pemkab Garap Jalur Alternatif

Muhclis Abduh - detikSulsel
Rabu, 30 Mar 2022 18:33 WIB
Jalan beton di Desa Kampale yang terbelah dan putus.
Foto: Jalan beton di Desa Kampale yang terbelah dan putus. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Sidenreng Rappang -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel) baru merencanakan jalur alternatif gegara jalan amblas di Kecamatan Dua Pitue amblas. Kondisi ini membuat warga Desa Kampale terisolir karena akses jalan terputus.

"Iya, itu sementara anggota cek (jalan beton terbelah). Itu jalan beton rusak dan sulit mi ditimbun karena tanah amblas disitu. Makanya kita pikirkan buat jalan alternatif," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sidrap, Abdul Rasyid kepada detikSulsel, Rabu (30/3/2022).

Ia mengaku sementara menugaskan anggota untuk meninjau jalan alternatif. Laporan sementara ada jalan alternatif menuju desa, namun tidak mulus untuk dilalui kendaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada jalur di situ bisa kita jadikan jalan alternatif. Saya belum dapat datanya berapa panjang jalan dan lebar jalan tersebut, tetapi itu semacam jalan tani," jelas dia.

Rasyid menambahkan, data peninjauan lapangan itu akan dilaporkan ke pimpinan. Untuk mendapat persetujuan anggaran pembangunan jalur alternatif.

ADVERTISEMENT

"Itu jalan bisa dilalui roda dua dan roda empat, tetapi agak rusak karena jalanan belum diaspal. Makanya kita mau perbaiki agar lebih bagus untuk dilalui sebab jalan beton itu sulit kita perbaiki karena struktur tanah yang amblas," tegasnya.

Kepala Desa Kampale, Ashar Sose menyampaikan, jalan beton di Desa Kampale jadi jalur utama bagi warga untuk aktivitas pertanian dan ekonomi. Namun kini sulit lantaran amblas belum ditangani.

"Dengan kondisi jalan beton itu rusak, maka warga jauh memutar untuk bisa keluar masuk ke desa," keluh dia.

Ashar mendukung agar jalan alternatif selain jalan beton yang rusak dapat segera diperbaiki. Sehingga akses warga dapat lebih lancar.

"Ada memang jalan alternatif semacam jalan tani, cuman tidak mulus dan sempit. Kita dukung kalau itu mau diperbaiki hingga diaspal dan warga lewat di jalan alternatif itu sementara," beber Ashar.

Di sisi lain ia pun berharap sungai yang ambles dapat segera mendapat perhatian. Sungai yang amblas menjadi pemicu sehingga akhirnya jalan beton di Desa Kampale, juga ikut rusak.

"Kami sangat berharap ada penanganan untuk bantaran sungai yang amblas itu. Dibuatkan tiang pancang atau tanggul," papar dia.

Sebelumnya, sebuah akses jalan menuju Desa Kampale, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, Sulsel terputus akibat tanah amblas. Akibatnya warga desa setempat menjadi terisolir.

"Terbelah itu jalan beton, Pak. Tidak bisa mi lewat motor dan mobil," ungkap Meylis, warga Desa Kampale kepada detikSulsel Jumat (25/3).

Tanah Desa Kampale itu mulai amblas pada Kamis (24/3) malam. Kemudian pada Jumat (25/3) pagi jalan beton yang menghubungkan desa itu ke desa lainnya retak dan terbelah.

"Warga terisolir. Ada ji jalan tapi jauh sekali memutar," ungkap Meylis.

Disebutkan ada 4 titik jalan yang betonnya retak dengan jarak masing-masing sekitar 100 meter. Kondisi ini terjadi karena jarak jalan hanya sekitar 10 meter dari sungai yang tanahnya amblas.

"Jalan masuk ke Desa Kampale ditutup warga karena bisa membahayakan warga. Jadi kalau keluar masuk desa harus jalan kaki," sebut Meylis.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads