Gempa Kendari berkekuatan magnitudo (M) 5,2 turut terasa hingga Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Masyarakat Konawe yang khawatir terjadi gempa susulan lantas mengungsi ke masjid dan area perbukitan.
Pantauan detikcom, Sabtu (26/3/2022) malam, warga di Desa Nii Tanasa, Kecamatan Lalonggasumeeto, Konawe tetap bertahan di luar rumah. Mereka enggan kembali ke dalam rumah karena khwatir gempa susulan.
Warga kemudian lebih memilih menginap di masjid. Sementara sebagian lainnya justru mengungsi ke area perbukitan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak puluhan warga tengah beristirahat di pelataran masjid, mereka membawa tikar, bantal, selimut hingga pakaian. Tampak kaum ibu-ibu, anak kecil dan orang tua yang lebih diutamakan beristirahat, sementara para pria berjaga sebagai upaya antisipasi.
"Takut di dalam rumah, takut gempa lagi jadi kita datang ke masjid dekat gunung," kata Sao (68), warga setempat.
Tak hanya pakaian, warga juga sudah mengamankan dokumen-dokumen penting lainnya. Selanjutnya warga juga rutin melakukan pengecekan kondisi bibir pantai.
"Warga masih takut kalau terjadi gempa susulan, maka antisipasi dari desa membagi beberapa titik," kata Ketua Karang Taruna Nii Tanasa, Muhammad Arif kepada detikcom.
Aparat desa membagi tiga titik sebagai upaya penyelamatan. Titik pertama berada di pelataran masjid, kedua rumah warga yang berada di dataran tinggi gunung, ketiga di wilayah perbukitan.
"Tiga lokasi ini dirasa cukup aman, untuk di pelataran masjid karena jarak dengan bukit cukup dekat hanya beberapa langkah saja," ujar dia.
![]() |
Selain di pelataran masjid, puluhan warga juga tengah mengamankan diri di bukit. Tampak warga membawa peralatan penting. Aparat desa juga mendirikan tenda sebagai pelindung.
Seperti diketahui, gempa M 5,2 di Kota Kendari terjadi pukul 20.16 WIB, Sabtu (26/3). Pusat gempa dilaporkan berada di kedalaman lautan.
"Gempa Mag: 5,2, 26 Maret 2022," tulis BMKG dalam akun resminya seperti dikutip detikcom.
Gempa dilaporkan berada di kedalaman 27 kilometer Timur Laut Kendari, Sultra. Titik gempa berada pada kedalaman 10 kilometer atau berada pada 3.83 Lintang Selatan, 122.69 Bujur Timur.
"Tidak berpotensi tsunami," katanya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 5 kali gempa susulan pascagempa bumi magnitudo (M) 5,2 di Kota Kendari. Gempa susulan mulai terjadi pukul 21.00 WIB.
"Hingga pukul 21.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 4,5," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resminya, Sabtu (26/3/2022).
Dengan memperhatikan kondisi tersebut, Bambang mengimbau warga tetap tenang. Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak bertanggung jawab seputar gempa.
Dia juga meminta warga memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal mereka cukup tahan gempa. Warga juga diminta memastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum warga kembali ke dalam rumah.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," tutur Bambang.
(hmw/tau)