Analisis BMKG Soal Gempa M 5,2 di Kendari Sultra yang Terasa hingga Konawe

Sulawesi Tenggara

Analisis BMKG Soal Gempa M 5,2 di Kendari Sultra yang Terasa hingga Konawe

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Sabtu, 26 Mar 2022 22:46 WIB
Gempa Kendari terasa hingga  Konawe dan Kolaka, warga panik berhamburan keluar rumah (detikcom/Nadhir Attamimi)
Foto: Gempa Kendari terasa hingga Konawe dan Kolaka, warga panik berhamburan keluar rumah (detikcom/Nadhir Attamimi)
Kendari -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis hasil analisa terhadap gempa bumi magnitudo (M) 5,2 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ada 5 gempa susulan yang terjadi hingga efek getaran gempa turut dirasakan di wilayah Kabupaten Konawe dan Kolaka.

Menurut laporan BMKG, titik gempa pada Sabtu (26/3/2022) pukul 20.16 WIB berada pada 3.83 derajat Lintang Selatan dan 122.69 derajat Bujur Timur. Dengan kata lain, gempa berlokasi di laut pada jarak 5 kilometer arah Utara Soropia, Konawe, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 10 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Lawanopo," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resminya, Sabtu (26/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip)," lanjut Bambang.

BMKG juga melaporkan, gempa Kendari dengan skala IV MMI ini turut dirasakan di daerah Kolaka, Konawe, Konawe Selatan dengan skala III-IV MMI. Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di daerah Kendari yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tuturnya.

Gempa Kendari Tercatat Memiliki 5 Gempa Susulan

Sebelumnya, BMKG juga mencatat sebanyak 5 kali gempa susulan pascagempa bumi magnitudo (M) 5,2 di Kota Kendari. Gempa susulan mulai terjadi pukul 21.00 WIB.

"Hingga pukul 21.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 4,5," ujar Bambang Setiyo Prayitno, Sabtu (26/3).

Bambang mengimbau warga tetap tenang. Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak bertanggung jawab seputar gempa.

Warga juga diminta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal mereka cukup tahan gempa. Warga juga diminta memastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum warga kembali ke dalam rumah.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak," katanya.




(hmw/tau)

Hide Ads