Dua desa di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) berdampak hujan lebat yang mengguyur beberapa hari terakhir. Kini dilaporkan satu rumah warga hanyut di Desa Awo, Kecamatan Kodeoha, serta jalan longsor di Desa Lambuno, Kecamatan Katoi.
"Rumah hanyut di desa saya (rumah keluarga Amri) sudah tidak ada jejaknya. Talud yang menahan beberapa rumah juga ambrol," kata Kepala Desa Awo, Aman kepada detikcom, Rabu (23/3/2022).
Aman mengungkapkan akibat talud tersebut ambrol sungai kemudian meluap. Arus sungai yang deras membuat tanah rumah warga yang berada di bibir sungai amblas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya, saat ini ada 15 rumah warga Desa Awo terancam runtuh jatuh ke sungai. Posisinya saat ini hanya sekitar 1,5 meter dari bibir sungai.
"15 Rumah ini tinggal 1,5 meter dari bibir sungai. Sekarang sudah ada alat berat yang bekerja," ujarnya.
Sementara di Desa Lambuno terdapat 8 titik rusak parah akibat longsor. Terutama jalan di dusun 4 dan 5 yang rusak parah mengakibatkan jalan tertutup material longsor. Selain itu satu rumah warga tertimbun.
"Hujan sejak kemarin sampai tadi malam. Ini kejadiannya kurang lebih jam 11 tadi malam," kata Kepala Desa Lambuno Masykuri, Rabu (23/3).
"Rumah semi permanen milik pak Burhan rata dengan tanah akibat longsor. Kemudian di Dusun 4 dan 5 itu jalan tertutup karena tanah longsor," tambah Masykuri.
Masykuri mengungkapkan sampai saat ini belum ada perbaikan. Sebab, tanah di sekitar lokasi longsor masih labil, sehingga dikhawatirkan terjadi tanah longsor susulan.
"Belum bisa diperbaiki karena tanahnya masih goyang. Sedikit saja hujan bisa jatuh tanahnya. Mungkin besok baru bisa pembenahan," ujarnya.
Tak hanya itu, akses perpipaan air bersih juga terputus di beberapa desa seperti Desa Lambuno, Awo, dan Kalu-kaluku.
"Semua ini terdampak air bersih pipa nya terputus," ujarnya.
(asm/nvl)