Asa Tukang Kayu Difabel di Polman Jadi Tulang Punggung Keluarga dengan 1 Kaki

Sulawesi Barat

Asa Tukang Kayu Difabel di Polman Jadi Tulang Punggung Keluarga dengan 1 Kaki

Abdy Febriady - detikSulsel
Rabu, 23 Mar 2022 03:00 WIB
Warga Polman, Sulbar Hasan (41) masih ulet bekerja meski dengan keterbatasan fisik.
Warga Polman, Sulbar Hasan (41) masih ulet bekerja meski dengan keterbatasan fisik. Foto: (Abdy Febriady/detikcom)
Polewali Mandar - Tekad seorang pria difabel di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) Hasan (41) untuk bertahan hidup begitu besar. Meski dengan keterbatasan fisik ia tetap semangat melakoni pekerjaannya sebagai tukang kayu.

Saat ditemui di samping rumahnya Selasa (22/3/2022) ia tampak gesit melakukan aktivitasnya. Warga Dusun Patto-patto, Desa Luyo, Kecamatan Luyo, Polewali Mandar itu menjadikan pekerjaan itu sebagai tumpuan hidup.

Di bawah tenda usang berwarna biru berukuran 4 x 6 meter, ayah dua anak itu tampak sibuk memotong dan menghaluskan kayu menggunakan gergaji dan mesin ketam. Hasan hanya bertumpu pada kaki sebelah kanan.

Warga Polman, Sulbar Hasan (41) masih ulet bekerja meski dengan keterbatasan fisik.Keterbatasan fisik tidak membuat warga Polman, Sulbar Hasan (41) putus asa dan tetap menjadi tulang punggung keluarga. Foto: (Abdy Febriady/detikcom)

Kaki kirinya hanya sebatas pangkal paha, akibat kecelakaan lalu lintas yang dialami di Tawau, Malaysia 6 tahun lalu. Kecelakaan dialami Hasan saat mengendarai sepeda motor bersama istri dan kedua anaknya.

Saat itu ia dalam perjalan menuju rumah kerabatnya. Hasan mengaku memilih mengorbankan kakinya untuk menopang sepeda motor yang sudah miring agar istri dan kedua anaknya tidak menderita cedera.

"Saya mengalami kecelakaan di Tawau saat bermotor bersama istri dan kedua anak. Waktu itu saya memilih mengorbankan salah satu kaki untuk menahan sepeda motor yang sudah miring, agar anak dan istri saya tidak terjepit motor," kata Hasan.

Setelah kondisinya membaik, usai kakinya diamputasi di RS Tawau, Hasan memutuskan kembali ke kampung halaman bersama sang istri dan kedua anaknya. Ia mengaku sempat merasa bingung tidak tahu harus berbuat apa dengan kondisi yang dialaminya hingga akhirnya salah satu saudara mengajaknya ikut bekerja sebagai tukang kayu.

"Kembali ke kampung dengan kondisi seperti ini, awalnya saya merasa tidak yakin, bisa menekuni pekerjaan sebagai tukang kayu," jelasnya.

Bekerja sebagai tukang kayu dengan kondisi fisik yang terbatas, diakui Hasan bukanlah hal mudah. Apalagi selama di perantauan ia hanya bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit.

Ia mengaku enggan menjadi beban bagi orang lain, apalagi dengan kondisi fisiknya sekarang. Bermodal keyakinya dan tekad yang kuat, Hasan berusaha bangkit dan menyemangati dirinya agar menjadi orang bermanfaat walau dalam kondisi terbatas.

"Hanya saja saya kadang merasa sedih, karena dengan kondisi saya seperti sekarang ini, banyak yang meragukan. Mereka tidak percaya jika saya mampu menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan untuk pekerjaan yang saya tekuni sekarang ini," tuturnya lirih.

Untuk menunjang pekerjaannya, Hasan berharap bantuan kelengkapan peralatan pertukangan. Alat yang digunakan saat ini masih sangat sederhana, dibeli dari hasil menjual seekor anak sapi miliknya.

Sebagai penyandang disabilitas fisik, Hasan mengaku. pekerjaannya akan lebih mudah jika memiliki peralatan yang lebih modern.

"Beberapa tahun lalu saya pernah bertemu dengan Bupati Polewali Mandar yang menjanjikan bantuan. Namun hingga saat ini tidak ada kabar nasib permohonan yang saya ajukan," pungkasnya.

Selama ini, Hasan tidak hanya melayani pesanan pembuatan berbagai jenis barang furniture yang dikerjakan di samping rumahnya. Ia juga kerap mendatangi rumah warga yang membutuhkan jasanya. Bahkan Hasan mengaku jasanya sebagai tukang kayu juga pernah dimanfaatkan Wakil Bupati Polewali Mandar.

"Alhamdulillah, karena dalam kondisi seperti sekarang saya masih bisa mengemudikan sepeda motor. Kalau pakai motor biasa agak susah, kecuali matic meski saya hanya bertumpu pada salah satu kaki," ucapnya tersenyum.


(asm/nvl)

Hide Ads