Emak-emak di Samarinda Meninggal Usai Berburu Minyak Goreng di 4 Swalayan

Emak-emak di Samarinda Meninggal Usai Berburu Minyak Goreng di 4 Swalayan

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Selasa, 15 Mar 2022 22:10 WIB
Warga di berbagai daerah Indonesia ramai-ramai antre demi minyak goreng murah. Antrean minyak goreng murah itu terlihat di Padang hingga Kendari. Ini fotonya.
Emak-emak di Samarinda, Kaltim meninggal usai berburu minyak goreng di 4 swalayan dalam sehari. Foto: Antara Foto
Samarinda -

Warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rita Riyani (49) meninggal dunia diduga karena kelelahan berburu minyak goreng. Dia sempat dirawat selama 2 hari di RSUD AW Syahranie namun tak dapat diselamatkan.

"Informasi telah meninggal dunia karena kelelahan mengantre panjang minyak goreng," ujar Kasubnit Inafis Satuan Reskrim Polresta Samarinda, Aipda Harry Cahyadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/3/2022).

Rita dikabarkan meninggal pada Selasa (15/3) di RSUD AW Syahranie. Sebelum dirawat di rumah sakit, Rita sempat berburu minyak goreng di sejumlah swalayan dan kemudian tiba-tiba merasakan keram pada tangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah merasakan sakit, ia lalu menghubungi suaminya dengan maksud melihat kondisinya. Namun tak lama setelah suaminya datang Rita langsung tak sadarkan diri dan dibawa ke UGD Rumah Sakit Siaga Kota Samarinda.

"Lalu dari Rumah Sakit Siaga tidak sanggup menanganinya, korban dirujuk ke UGD RSUD AW Syahranie Kota Samarinda. Setelah 2 hari dirawat intensif di RSUD AW Syahranie Kota Samarinda korban dinyatakan telah meninggal dunia," kata Harry.

ADVERTISEMENT

Diketahui Rita pada Minggu (13/3) mengantre minyak goreng di 4 swalayan sekaligus dalam satu hari. Saat di swalayan terakhir yang berada di Jalan AW Syahranie, ibu 4 anak tersebut mengaku kelelahan dan menghubungi suaminya.

Dari keterangan keluarga, Rita sendiri diketahui memiliki riwayat penyakit sesak napas. Diduga penyakit tersebut muncul saat warga Kelurahan Air Putih itu kelelahan usai mengantre minyak goreng di 4 swalayan sekaligus dalam sehari.

"Korban meninggal karena memiliki riwayat sakit sesak napas," sebutnya.

Rencananya, pihak keluarga akan memakamkan jenazahnya di pemakaman belakang bangunan sekolah MAN Jalan P Suryanata Kota Samarinda.




(asm/tau)

Hide Ads