Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey mengambil tanah dari lokasi cagar budaya Watu Pinawetengan, Minahasa, dan air dari sumber mata air di kaki gunung Klabat, Minahasa Utara. Sampel tanah dan air itu bakal dibawa gubernur ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
"Air diambil dari sumber mata air Malimbukan Desa Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara, dimana sumber mata air ini berada di kaki gunung Klabat, Sulawesi Utara," ungkap Kadis Kominfo Sulut Steven Liow, Minggu (13/3/2022).
Liow menjelaskan, sumber mata air tersebut memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Sulawesi Utara. Karena manfaatnya kata dia, selain digunakan sebagai sumber air bersih, sumber air ini pun mengaliri ke lahan pertanian masyarakat maupun untuk budidaya perikanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat purnama, sumber mata air ini terasa hangat dan diyakini memberi kehangatan bagi masyarakat yang menggunakannya pada malam hari," kata dia.
Tak hanya itu, dia menyatakan sampel tanah juga diambil dari tanah yang berlokasi di cagar budaya Watu Pinawetengan. Tempat tersebut merupakan awal mula peradaban Suku Minahasa yang diketahui sebagai suku terbesar di Provinsi Sulawesi Utara.
Dijelaskan Liow, Watu Pinawetengan dahulu digunakan oleh para leluhur sebagai tempat pertemuan dan musyawarah untuk menentukan sesuatu.
"Musyawarah terpenting yang pertama kali dilakukan di Watu Pinawetengan sekitar 1.000 SM adalah pembicaraan mengenai pembagian wilayah yang akhirnya menghasilkan 9 sub etnis Minahasa, dimana setiap sub etnis memiliki bahasa dan wilayah masing-masing dan pembagian wilayah tersebut digoreskan pada batu yang disebut Watu Pinawetengan," jelas dia.
Namun demikian, walaupun telah dibagi dari 9 sub etnis, tetapi dapat diikat dalam satu kearifan lokal yang disebut Minaesa atau menjadi satu.
"Dimana ini juga yang melatarbelakangi penyebutan Kabupaten Minahasa yang merupakan Kabupaten tertua di Provinsi Sulawesi Utara," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, para gubernur di seluruh Indonesia esok hari akan berkumpul di geodesi ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) dan diminta membawa air dan tanah dari daerah masing-masing. Air dan tanah yang dibawa para gubernur tersebut bakal digabung di satu kendi khusus bernama Kendi Nusantara.
Kepala Biro Humas Setda Pemprov Kaltim HM Syafranuddin menyebut Presiden Jokowi bakal berkemah dan menggelar ritual Kendi Nusantara bersama gubernur se-Indonesia. Kendi Nusantara itulah yang menjadi wadah seluruh air dan tanah yang dibawa oleh para gubernur. Kendi tersebut akan disimpan di titik nol IKN.
Syafranuddin menuturkan Gubernur Kaltim Isran Noor akan membawa air dan tanah masing-masing dari Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser. Sebab, sebut dia, lokasi IKN ada sebagian yang berada di wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara dan sebagian lagi di Kesultanan Paser.
"Kegiatan ritual serta kemah Presiden itu Senin (14/3). Presiden Jokowi dijadwalkan tiba di Balikpapan, Minggu (13/3), atau satu hari sebelum kegiatan, dan menginap di Balikpapan dulu," kata Syafranuddin seperti dilansir Antara, Minggu (13/3
(nvl/nvl)