Warga di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) rela mengantre 5 hingga 7 jam demi membeli 2 liter minyak goreng. Warga terpaksa antre lama karena stok minyak goreng semakin langka.
"Ini saya antre dari pagi Pak, jam 3 (sekitar 5 jam) sore baru dapat minyaknya. Itu pun dibatasi hanya 2 liter saja, per liternya Rp 14 ribu," kata salah seorang penjual gorengan, Asnia kepada detikSulsel, Kamis (10/3/2022).
Antrean warga mengular di depan sebuah toko di Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Barat. Masyarakat dan pengusaha gorengan rela berdesak-desakan demi dapat giliran membeli minyak goreng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau mi bagaimana terpaksa berdesak-desakan, daripada tinggal di rumah saja tidak akan didapat itu minyak goreng. Sedangkan kita penjual gorengan butuh itu," cetusnya.
Dikatakan Asnia, kondisi ini sudah berlangsung hampir 1 bulan. Dia berharap agar stok minyak goreng yang murah dapat meningkat di pasaran.
"Kita pengusaha kecil, jika tidak berusaha tidak ada penghasilan juga. Kadang kami tidak menjual kalau tidak ada minyak goreng. Semoga pemerintah bisa perhatikan kami," harapnya.
Seorang warga Bone lainnya, Andi Sukma mengaku sudah beberapa kali ikut antrean minyak goreng. Namun Andi seringkali tidak kebagian karena banyaknya masyarakat yang ikut berebutan minyak.
"Saya dari jam 8 pagi di sini. Sudah berapa kali ikut antre (sekitar 7 jam) minyak seperti ini tapi selalu tak kebagian karena takut berdesakan dan pulang dengan tangan kosong Pak," ucapnya.
"Kita butuh minyak goreng Pak. Ini sudah mau memasuki bulan suci Ramadan. Semoga ada jalan mendapatkan minyak goreng tanpa berdesak-desakan," sambung Sukma.
Di lain sisi, antrean pembelian minyak goreng dinilai perlu menjadi perhatian Satgas COVID-19 Bone. Sebab, banyak emak-emak yang berdesak-desakan dan tidak mematuhi protokol kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Bone juga diminta segera mencari solusi bagi emak-emak yang kian resah dengan kelangkaan minyak goreng.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perdagangan Bone Andi Ikhwan Burhanuddin mengaku pihaknya sudah meminta Bulog dan distributor menggelar pasar murah.
"Kami sudah meminta Bulog dengan distributor agar menyiapkan minyak goreng. Untuk jumlahnya belum bisa saya tentukan, yang pasti akan kami sediakan di pasar murah itu nantinya. Kami sisa menunggu jadwal dari Bapak Bupati," bebernya.
(hmw/asm)