Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Keluarga Mahasiswa/Pelajar Indonesia (PB IKAMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Rahmat Al Kafi angkat suara soal kasus pengeroyokan Ketua Umum KNPI Haris Pertama yang masih belum tuntas. Dia mendesak polisi mengusut dalang pengeroyokan tersebut.
"Dalangnya yang terutama. Kalau pelaku kan sudah tertangkap. Tinggal dalangnya ini, aktor intelektual yang berani membayar orang-orang untuk menganiaya," tegas Kafi, Senin (28/2/2022).
Kafi mengatakan, para pelaku pengeroyokan sudah mengakui jika aksi tersebut dilakukan atas perintah orang lain. Hanya saja, sejauh ini belum terungkap siapa orang yang berada di balik pengeroyokan Ketum KNPI itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai kepolisian menyembunyikan karena mungkin ini berkaitan dengan orang-orang penting di negeri ini," katanya.
Dia pun menyampaikan PB IKAMI sangat menyayangkan masih adanya tindakan-tindakan penganiayaan seperti ini. Menurutnya, aksi premanisme terhadap orang-orang yang kritis tidak boleh terus-terus dibiarkan.
"KNPI ini kan perkumpulan banyak organisasi. Ketum saja rawan untuk dapat ancaman dan kekerasan langsung, apalagi hanya organisasi biasa," sesalnya.
Makanya, ia meminta polisi untuk serius menyikapi kasus ini. Pelaku utama alias dalangnya mesti betul-betul segera diusut, diungkap, dan ditangkap.
"Kepolisian harusnya cepat mengungkap siapa dalang di balik ini agar tidak terjadi lagi penganiayaan-penganiayaan seperti ini," pungkasnya.
Dilansir detiknews, polisi mengagendakan memanggil politikus Golkar Azis Samuel untuk memintai keterangan terkait kasus pengeroyokan Haris Pertama. Namun Haris mengaku bingung karena merasa tidak pernah bermasalah dengan Azis.
"Saya bingung ini. Maksud saya semua tersangka bermarga Samuel, rata-rata. Tiba-tiba muncul nama-mungkin hasil penyelidikan-Azis Samuel, saya bingung apa salah saya sama Azis Samuel? Utang piutang tidak ada," kata Haris, Senin (28/2).
Haris pun mempertanyakan kaitan politikus Golkar itu dengan pengeroyokan yang dialaminya. Dia menduga ada pihak lain yang menjadi otak pengeroyokan.
"Saya yakin di atas Azis ada lagi, kalau seandainya Azis benar-benar terindikasi oleh kepolisian sebagai salah satu yang terlibat," ujar Haris.
(asm/nvl)