Tunjukkan Tren Penurunan, Update COVID Kendari Tambah 9 Kasus Jadi 595

Sultra

Tunjukkan Tren Penurunan, Update COVID Kendari Tambah 9 Kasus Jadi 595

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Senin, 28 Feb 2022 09:17 WIB
Corona Viruses against Dark Background
Foto: Ilustrasi Corona Kendari tunjukkan tren penurunan (Getty Images/loops7)
Kendari -

Kasus harian COVID-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan tren penurunan usai hanya mencatat tambahan 9 kasus baru. Penambahan itu membuat total kasus aktif warga terpapar Corona saat ini menjadi 595 pasien.

Laporan Satgas COVID terbaru pada Minggu (27/2), tambahan 9 kasus baru tersebut turun drastis dibanding hari sebelumnya, Sabtu (26/2) dengan 35 kasus baru. Sementara untuk angka kesembuhan tercatat 70 kasus sembuh atau turun dibandingkan 125 kasus sembuh pada hari sebelumnya.

Dengan demikian, kumulatif kasus COVID di Kendari sejak 1 Februari 2022 sebanyak 1.665 kasus dengan 1.069 kasus di antaranya dinyatakan sembuh . Kemudian ada satu kasus di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, cakupan vaksinasi COVID-19 di Kendari saat ini sudah menyentuh angka 256.297 atau 96,66 persen untuk dosis pertama.

Kemudian 173.196 atau 65,32 persen untuk dosis kedua, dan 14.410 atau 6,28% untuk dosis ketiga atau booster.

ADVERTISEMENT

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Kendari dr. Algazali Amirullah mengungkapkan data terbaru itu menunjukkan adanya tren penurunan penambahan kasus terkonfirmasi positif setiap harinya.

"Iya alhamdulillah telah terjadi penurunan, kita berharap semoga dengan terjadinya penurunan dan akan menuju dimana Insya Allah pandemi COVID berlalu," kata Algazali kepada detikSulsel, Senin (28/2/2022).

Menurut Algazali tingkat kepatuhan masyarakat terkait protokol pencegahan penularan COVID dan program vaksinasi semakin baik. Sehingga, adanya tren penurunan kasus baru setiap harinya.

"Masyarakat Kota Kendari masih patuh dengan protokol dan angka vaksinasi yang tinggi adalah kedua faktor yang sangat berpengaruh dalam penurunan. Dimana prokes menghambat penularan, sedangkan vaksin memperbaiki antibodi kita sendiri," pungkasnya.




(hmw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads