Pantai di Majene Dikepung Sampah, Warga Manfaatkan Cari Plastik-Kayu Bekas

Pantai di Majene Dikepung Sampah, Warga Manfaatkan Cari Plastik-Kayu Bekas

Abdy Febriady - detikSulsel
Sabtu, 26 Feb 2022 15:15 WIB
Warga memilah sampah di pinggir pantai.
Foto: Warga memilah sampah di pinggir pantai. (Abdy Febriady/detikSulsel)
Majene -

Tumpukan sampah mengepung pesisir pantai Desa Palipi Soreang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Kondisi tersebut lantas dimanfaatkan warga sekitar untuk mengais rezeki dengan cara memilah sampah plastik dan kayu bekas.

Pantauan detikSulsel, Sabtu (26/2/2022), sampah-sampah tersebut berserakan di sepanjang kurang lebih 500 meter bibir pantai. Sejumlah warga pun tampak sibuk memilah sampah-sampah itu.

Warga bernama Sine (44) mengatakan tumpukan sampah ini merupakan fenomena rutin di pesisir pantai setiap tahunnya. Kondisi ini biasa terjadi antara Januari hingga April.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap tahun, setiap musim angin barat pasti seperti ini (banyak sampah). Biasanya berlangsung sampai bulan April, setelah itu perlahan sampah di pantai hilang dengan sendirinya," kata dia Sabtu (26/2).

Dengan adanya fenomena ini, Sine dan sejumlah warga lainnya memanfaatkannya dengan memilah sampah yang masih bisa bernilai rupiah. Mereka mengumpulkan sampah itu kemudian dijual dengan harga yang bervariatif.

ADVERTISEMENT

"Biasanya dari pagi sampai sore banyak warga ke sini untuk mengumpulkan sampah apa saja. Sampah yang terkumpul akan dijual," kata dia.

Sine sendiri mengaku mendapatkan keuntungan dengan adanya fenomena ini. Dalam sehari ia bisa mendapatkan uang Rp 100 sampai Rp 200 ribu dengan menjual sampah-sampah hasil pilahannya.

"Kayunya (sampah yang dipilah) dijual untuk pembuat batu merah, biasanya dalam semobil dijual 100 sampai 200 ribu rupiah," pungkasnya.




(asm/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads