Vaksinasi Lansia di Sulsel, 7 Daerah Capaiannya Masih di Bawah 60%

Vaksinasi Lansia di Sulsel, 7 Daerah Capaiannya Masih di Bawah 60%

Taufik Hasyim - detikSulsel
Jumat, 25 Feb 2022 15:07 WIB
Ilustrasi Vaksinasi
Foto: Ilustrasi vaksinasi lansia di Sulsel (Shutterstock)
Makassar -

Cakupan vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) di 7 daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih di bawah 60 persen. Cakupan vaksinasi untuk lansia ini mesti dikejar karena merupakan kelompok rentan terpapar COVID-19.

Ketujuh daerah dimaksud antara lain Makassar, Sinjai, Bantaeng, Barru, Sidrap, Bone dan Pinrang. Sesuai data terbaru Satgas COVID-19 Sulsel, cakupan vaksinasi lansia dosis 1 di Makassar baru mencapai 49,78%, Sinjai 50,91%, Bantaeng 51,07%, Barru 52,09%, Sidrap 53,06%, Bone 55,23% dan Pinrang 59,54%.

"Iye, saat ini kita memang masih terus kejar cakupan vaksinasi untuk lansia termasuk ke daerah-daerah. Mereka kelompok rentan terpapar," ungkapnya Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Arman Bausat kepada detiksulsel, Jumat (25/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arman menuturkan vaksin memang tidak 100 persen efektif mencegah seseorang terpapar, namun vaksin masih memberikan manfaat dalam mencegah gejala berat dan kematian. Percepatan vaksinasi harus dilakukan terutama menyasar kelompok rentan seperti lansia.

"Kita minta daerah percepat untuk kelompok lansia. Banyak lansia sebenarnya mau vaksin namun ada yang tertunda karena saat proses skrining tensinya tinggi sehingga tidak lolos. Jadi ditunda karena teman-teman vaksinator juga tidak mau ambil risiko," bebernya.

ADVERTISEMENT

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menuturkan protokol kesehatan diperketat dan ditingkatkan untuk mewaspadai gelombang serangan COVID-19. Percepatan vaksinasi, khususnya pada kaum rentan, seperti lansia dan anak, pelaksanaan vaksin booster ini perlu terus didorong. Apalagi vaksin di Sulsel tersedia dengan cukup.

"Kita mau menyelesaikan vaksinasi untuk stock yang kita miliki. Kita melakukan percepatan untuk akselarasi," kata Andi Sudirman.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga sudah meminta vaksinasi di seluruh daerah Indonesia terus dipercepat. Jokowi menyampaikan data tentang mayoritas pasien meninggal karena Omicron, yaitu kelompok lansia dan belum divaksin. Dia ingin mendorong agar seluruh kabupaten/kota dan provinsi konsentrasi di suntikan yang kedua dan juga suntikan yang ketiga atau booster.

"Karena dosis kedua dan dosis ketiga ini saya lihat masih banyak yang masih di bawah 60 persen, masih rendah. Dan agar didahulukan yang lansia. Ini penting sekali. Karena dari data terakhir yang saya terima, 69% yang meninggal adalah karena Omicron adalah lansia yang pertama. Yang kedua yang belum divaksin," kata Jokowi.

Sesuai data Satgas COVID-19 Sulsel, cakupan vaksinasi lansia dosis 1 tertinggi di kabupaten Luwu dengan cakupan 109,18%. Kemudian Luwu Utara 94,29%, Bulukumba 85,67%, Jeneponto 85,53%, Selayar 77,38%, Tana Toraja 72,85%, Soppeng 71,44%, 70,89%, Maros 70,59%, Luwu Timur 67,81%, Palopo 66,27%, Provinsi Sulsel 65,26%, Gowa 64,61%, Parepare 63,67%, Takalar 62,06%, Enrekang 61,54%, Pangkep 61,17%, Wajo 60,16%.

Cakupan vaksinasi di Sulsel total disuntikkan 7.058.141 dosis. Untuk vaksinasi dosis 1 sebanyak 5.916.800 dosis (83,83%) kemudian vaksinasi dosis 2 sebanyak 3.943.546 (55,87%).




(tau/hmw)

Hide Ads