Kasus COVID-19 di Kota Makassar belum menunjukkan tanda-tanda penurunan dan kini sudah tembus 8.019 kasus aktif. Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto memastikan laporan ketersediaan tempat tidur rumah sakit (BOR - Bed Occupancy Rate) masih aman.
"(BOR) masih aman. Kan 60% batasnya, (sementara) kita (di Makassar) sekitar 34,22 hari ini. Masih aman kita. Cuma kan memang yang perbanyak (ini kasus positif) gara-gara tracing," kata Danny kepada detikSulsel, Kamis (24/2/2022).
Kendati begitu, Danny menekankan agar warga tidak lengah dari ancaman Corona, khususnya varian Omicron. Protokol kesehatan jadi kunci pencegahan, didukung vaksinasi yang masif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli Epidemiolog Unhas Ingatkan Penularan COVID Makassar Masih Tinggi
Sementara itu, Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Ansariadi menyebut penularan COVID-19 di Makassar masih tinggi. Kondisi yang disebut masih akan terjadi beberapa hari ke depan.
Dari data Satgas COVID-19 Kota Makassar yang diterima Kamis (24/2/2022) dilaporkan kasus harian positif bertambah 781 kasus, atau cenderung berkurang dibanding hari sebelumnya 1.016 kasus. Kasus konfirmasi aktif Corona kini menjadi 8.019.
"Sebetulnya informasi data rilis harian yang fluktuatif, tidak menunjukkan bahwa penularan bersifat fluktuatif. Itu terjadi karena karena kemampuan laboratorium menyelesaikan pemeriksaan sampel saja. Kenyataannya adalah bahwa penularan masih terus meningkat," sebut Ansariadi kepada detikSulsel, Kamis (24/2).
Situasi itu berdasarkan data kurva epidemik yang masih terus meningkat. Bahkan jauh lebih tinggi dari puncak tahun lalu pada bulan Juli-Agustus 2021.
"Peningkatan kasus ini diperkirakan masih akan terus meningkat pada beberapa minggu yang akan datang, karena masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat," sambung dia.
Tingginya potensi penularan itu didasari jumlah spesimen kontak erat yang diperiksa cukup banyak. Angka positivity rate juga meningkat menjadi 25 %.
"Namun demikian, dibandingkan tahun lalu, jumlah orang yang bergejala berat dan masuk rumah sakit jauh lebih sedikit. Ini bisa kita lihat dari BOR (ketersediaan tempat tidur pasien) rumah sakit dalam seminggu baru 32 %," sebut Ansariadi.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini menambahkan, jumlah kasus baru saat ini sudah jauh di atas puncak kasus tahun lalu. Di mana tahun lalu kondisi rumah sakit (RS) pada saat puncak kasus adalah mencapai kurang dari 90 % BOR-nya," bebernya.
Ansariadi mengemukakan, saat ini BOR per minggu sekitar 33 %. Ini menunjukkan kasus positif baru kemungkinan, gejalanya agak ringan sehingga orang bisa isolasi di rumah saja, dan tidak bergejala berat sehingga harus ke rumah sakit.
"Demikian juga dengan kematian karena COVID-19, saat ini jumlah kematian per minggu jauh lebih sedikit setiap minggunya dibandingkan tahun lalu. Jumlah kasus kematian saat ini sekitar 10-an per minggu. Tahun lalu di puncak pandemi mencapai 80-an per minggu," terangnya.
(sar/nvl)