Pengamat Unhas: Rusia Perangi Ukraina Ganggu Pasar Dagang Dunia-Ancam Rupiah

Pengamat Unhas: Rusia Perangi Ukraina Ganggu Pasar Dagang Dunia-Ancam Rupiah

Andi Nur Isman - detikSulsel
Kamis, 24 Feb 2022 21:30 WIB
A rocket case is seen in an apartment building after recent shelling in Kharkiv, Ukraine February 24, 2022.  REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy
Foto: Konflik Rusia vs Ukraina bisa berdampak ke Indonesia. (REUTERS/VYACHESLAV MADIYEVSKYY)
Makassar -

Konflik Rusia vs Ukraina dinilai bisa berpengaruh besar di Indonesia. Pengamat Universitas Hasanuddin (Unhas) Agussalim Badaruddin menyebut akibat konflik tersebut bisa mengganggu pasar dagang hingga nilai tukar rupiah.

"Yang akan terjadi adalah kemungkinan besar, dan kayaknya sudah terjadi, pertama adalah kenaikan harga-harga dalam pasar dagang dunia, terutama harga bahan bakar," ungkap Agussalim, kepada detikSulsel, Kamis (24/2/2022).

Menurutnya, dampak dari konflik Rusia dan Ukraina ini akan dirasakan di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Misalnya produksi dan distribusi bahan bakar atau minyak di mana kedua negara yang berkonflik dinilai akan meningkatkan permintaan energi yang cukup besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah itu akan berpengaruh bagi Indonesia yang negara konsumen, bukan lagi negara produsen energi khususnya minyak. Itu akan berpengaruh sekali," sebutnya.

Akibat konflik ini juga akan berpengaruh pada kestabilan mata uang dunia. Indonesia sendiri dinilai tidak bisa menghindari itu karena perdagangan internasional berkorelasi erat dengan moneter.

ADVERTISEMENT

"Nah ini juga akan mempengaruhi nilai tukar uang, termasuk Indonesia. Rupiah kita perhatikan beberapa hari ini rupiah juga mengalami fluktuasi mengikuti pergerakan berita di Ukraina dan Rusia," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan perang dengan Ukraina, dan dinilai akan memancing keterlibatan Organisasi Pertahanan Militer Atlantik Utara (NATO). Kondisi itu dinilai akan memicu perang nuklir yang membahayakan dunia.

"Dampak yang paling buruk adalah ini bisa mengarah kepada konflik global jika terdesak. Kemudian memancing keterlibatan NATO dan Rusia," ujar Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Hasanuddin (Unhas), Agussalim Burhanuddin, kepada detikSulsel, Kamis (24/2/2022).

Menurutnya, jika NATO sudah mulai ikut bergerak dalam konflik ini maka semuanya akan berpegang pada konsep detterence senjata nuklir. Hal ini kemudian mengarahkan dunia pada konflik senjata nuklir.

"Jika konflik senjata nuklir terjadi berarti kita juga di Indonesia terkena imbasnya. Karena kalau konfliknya terjadi, kiamat dunia," ucap Agussalim.




(asm/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads