Banjir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) makin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar melaporkan sudah 494 warga kini berada di pengungsian.
Sejauh ini, titik pengungsian juga terus bertambah. Dari sebelumnya Selasa (22/2) hanya tiga titik, kini bertambah menjadi 7 lokasi pengungsian.
"Itu data update kita sampai pukul 19.00 Wita. Sejak kemarin sampai tadi kita catat memang bertambah," ujar Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Ahmad Hendra Hakamuddin, dalam keterangannya, Rabu (23/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendra mengatakan titik pengungsian bertambah di Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala lantaran korban berdampak juga bertambah menjadi 198 jiwa. Titik pengungsian saat ini tersebar di Masjid Jabal Nur Blok 10, Masjid Al Muttaqin Jalan Ujung Bori, Masjid Makka Al Mukarramah, Masjid Al Muthohhirin, dan Posyandu Anyelir 8.
Sementara di Kelurahan Katimbang titik pengungsian masih tetap di 2 lokasi, yaitu di Masjid Nurul Ikhlas Kodam III dan TK Tri Putri Kompleks Kodam III. Namun korban berdampak bertambah menjadi 247 jiwa.
"Kami sudah lakukan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dalam bentuk pangan, sandang, air dan sanitasi. Itu semua dikoordinasikan dengan stakeholder terkait," sebutnya.
Hendra berharap cuaca ekstrem yang melanda Makassar dalam 4 hari terakhir ini sudah bisa kembali normal. Sehingga para warga yang berdampak banjir bisa segera kembali ke rumah masing-masing.
Apalagi berdasarkan peringatan BMKG, cuaca ekstrem yang terjadi akibat madden madden julian oscillation melintas di wilayah Makassar dan sekitarnya sudah berakhir hari ini.
Diberitakan sebelumnya, ada 139 warga Makassar yang sudah mulai mengungsi sejak Selasa (22/2) kemarin. Banjir yang merendam pemukiman warga itu akibat intensitas hujan tinggi dan sungai meluap.
"Ini terjadi akibat melimpasnya Sungai Kajenjeng dan Sungai Biring Jene yang menimbulkan genangan dan banjir sehingga menyebabkan beberapa kepala keluarga mengungsi," jelas Hendra.
(asm/nvl)