Pandemi COVID Sulsel berada di gelombang ketiga dan telah melampaui puncak gelombang kedua pada Juli-Agustus 2021 lalu dengan jumlah kasus 7.419 orang. Dalam sepekan ini tambahan kasus aktif COVID-19 Sulsel sudah tembus 10.527 orang.
"Walaupun kasus harian meningkat secara tajam namun angka rawat inap dan kematian cenderung lebih rendah dibanding lonjakan kasus COVID-19 gelombang 2," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Arman Bausat, Rabu (23/2/2022).
Dia menuturkan vaksinasi yang telah dilakukan membuat tingkat keparahan lebih rendah. Meskipun vaksin efektif tidak efektif 1000 persen mencegah seseorang terpapar karena namun vaksin memberikan manfaat mencegah gejala berat dan kematian.
"Percepatan vaksinasi harus dilakukan terutama menyasar kelompok rentan seperti lansia. Prokes dan PPKM harus dilakukan tetap secara konsisten untuk meminimalkan kontak erat dan mobilisasi," terangnya.
Berdasarkan data Dinkes Sulsel, vaksinasi untuk lansia dosis 1 di Sulsel 488.338 lansia mencapai 64,77%. Adapun kabupaten/kota yang telah mencapai 70 persen dosis 1 yakni Luwu 109,17%, Luwu Utara 92,96%, Bulukumba 85,52 persen%, Jeneponto 82,65%, Selayar 77,30%, Tana Toraja 72,70%, Soppeng 71,39% dan Toraja Utara 70,53 persen%.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan protokol kesehatan diperketat dan ditingkatkan demikian juga dengan percepatan vaksinasi, khususnya pada kaum rentan, seperti lansia dan anak, pelaksanaan vaksin booster. Adapun vaksin di Sulsel tersedia dengan cukup.
"Kita mau menyelesaikan vaksinasi untuk stok yang kita miliki. Kita melakukan percepatan untuk akselerasi," kata Andi Sudirman.
Simak Video "Menkes Budi: Vaksinasi Covid-19 Booster Tak Lagi Gratis"
[Gambas:Video 20detik]
(tau/nvl)
