Dituduh Pelecehan Bikin Kalapas Parepare Polisikan Suami Wanita Binaan

Dituduh Pelecehan Bikin Kalapas Parepare Polisikan Suami Wanita Binaan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 23 Feb 2022 10:00 WIB
Pelecehan Seksual
Foto: Ilustrasi pelecehan. iStock
Parepare -

Kasus tudingan pelecehan terhadap wanita binaan yang menyeret Kepala Lapas Kelas II A Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Zainuddin berbuntut panjang. Kalapas Parepare balik melaporkan suami si wanita binaan.

Dugaan pelecehan ini memang pertama kali diungkap suami wanita binaan, Arman Syamson. Dia menuturkan istirnya yang kini menjadi warga binaan di Lapas Kelas II Parepare mengaku dilecehkan Kalapas sehingga meminta kasus ini diusut.

"Sudah laporkan semalam, selanjutnya masih menunggu panggilan dari pihak penyidik untuk klarifikasi," ungkap Kalapas Kelas II A Parepare, Zainuddin saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (22/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tudingan Arman menurutnya tidak berdasar, sehingga ia melaporkannya ke aparat. Laporannya ini masuk perkara penghinaan yang dilakukan terhadap seorang pegawai negeri sipil (PNS) pada waktu atau sedang menjalankan pekerjaan yang sah.

"Secara pribadi saya sudah maafkan dan saya harapkan nanti ada mediasi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono sudah menerima laporan pengaduan Kalapas Kelas II A Parepare. Menurutnya, laporan ini diproses dengan SOP yang ada. Sesuai laporan ini terkait penghinaan terhadap dirinya yang dituding melakukan pelecehan.

"Penyidik saat ini sedang mengumpulkan fakta-fakta untuk proses penyelidikannya," bebernya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kalapas Kelas II A Parepare, Zainuddin menuturkan sebenarnya kasus ini sudah klir. Apalagi terkait tudingan ini dirinya sudah menjalani pemeriksaan yang dilakukan Kanwil Kemenkumham.

"Atas tuduhan itu saya sudah diperiksa dan yang bersangkutan (warga binaan) sudah di-BAP, dan beberapa rekan satu kamarnya juga telah dimintai keterangan oleh tim dari Kanwil Kemenkumham," ujar Zainuddin kepada wartawan, Senin (21/2).

Dia menduga tudingan dari Arman karena adanya SOP yang dilakukan sejak dia menjabat sebagai Kalapas Kelas II A Parepare.

"Mungkin indikatornya setelah saya masuk di sini, saya lakukan SOP, tidak boleh ada HP, tidak boleh sembarang keluar kecuali sesuai dengan yang dipersyaratkan, sehingga ada yang merasa tidak suka sehingga menyebar isu seperti itu," tuturnya.




(tau/nvl)

Hide Ads