.webp)
Banjir Makassar akibat cuaca ekstrem kini meluas ke 3 kelurahan di 2 kecamatan. Tercatat ada 139 jiwa yang mengungsi akibat permukimannya terendam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar melaporkan hingga pukul 20.00 Wita banjir sudah terjadi di Kecamatan Manggala dan Biringkanaya, akibat dari cuaca ekstrem 3 hari terakhir. Sementara sudah ada 5 titik pengungsian bagi warga yang berdampak.
"Di Kecamatan Manggala ada 94 jiwa dengan 1 titik pengungsian. Di Kecamatan Biringkanaya ada 45 jiwa dengan 2 titik pengungsian," sebut Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Ahmad Hendra Hakamuddin dalam keterangannya, Selasa (22/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Kecamatan Biringkanaya titik pengungsian dibuka di Masjid Nurul Ikhlas Kodam III dan TK Tri Putri Kompleks Kodam III. Sedangkan di Kecamatan Manggala titik pengungsian dibuka di Masjid Jabar Nur Blok 10 Perumnas Antang, Kelurahan Manggala.
"Ini terjadi akibat melimpasnya Sungai Kajenjeng dan Sungai Biring Jene yang menimbulkan genangan dan banjir sehingga menyebabkan beberapa kepala keluarga mengungsi," jelas Hendra.
Saat ini, kata dia, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, serta instansi terkait sudah dikerahkan ke lokasi pengungsian untuk membantu segala kebutuhan warga berdampak banjir Makassar. Terutama memenuhi kebutuhan dasar dalam bentuk pangan, sandang, air, dan sanitasi.
"Telah didistribusikan oleh Dinas Sosial Makassar 4 karung beras, 24 kaleng sarden, 4 dos mi instan, dan 4 liter minyak goreng," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, BMKG memprakirakan cuaca di Makassar dan sekitarnya akan dilanda hujan disertai angin kencang sejak hingga Rabu (23/2) besok. Cuaca ekstrem ini dipicu aktifnya uap udara bernama madden julian oscillation (OMJ) yang melintas di wilayah Sulsel.
Dengan kondisi tersebut, maka diperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat meliputi Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, dan Takalar.
(asm/nvl)
