"Sejak kecil saya tidak sekolah. Pokoknya keseharian hanya bantu orang saja," kata Aldy saat ditemui detikSulsel, Kamis (17/2/2022) malam tadi.
Aldy juga selama ini tinggal tak bersama keluarga. Dia hidup menumpang bersama orang lain.
"Saya itu tinggal di rumah Karaeng Sarro. Orang yang tampung saya selama ini," bebernya.
Aldy mengaku ditelantarkan orang tuanya sejak usia 5 tahun. Ibunya pergi merantau ke Kalimantan, sementara bapaknya bapaknya entah dimana rimbanya.
"Saya kecewa. Tidak pernah (komunikasi sama orang tua) karena kecewa," bebernya.
Karena hidup sebatang kara dan tidak pernah merasakan nafkah dari orang tua, Aldy sejak kecil pun harus berjuang hidup seorang diri. Salah satu yang dia lakukan membantu sopir-sopir truk kontainer yang melintas di Jeneponto.
"Saya cuma bantu sopir atau mobil kontainer kalau butuh, kasi air (belikan air) belikan rokok," pungkasnya.
Viralnya pakintaki di jagat maya membawa berkah tersendiri bagi Aldy. Kini dia dibanjiri tawaran endorse produk-produk.
Tak hanya itu, Aldy juga mendapatkan tawaran cukur gratis seumur hidup di sebuah barbershop di Makassar.
"Ada dua pihak (tawarkan kerja sama) perusahaan glowing sama barbershop," kata rekan Aldy, Alis kepada detikSulsel, Jumat (18/2/2022).
"Dia juga dapat kos baru, ada yang kasi gratis kos, cukur seumur hidup atau kalau mau perawatan," katanya. (tau/nvl)