Pemkot Kendari meluruskan pernyataan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir yang mengungkap 500 warganya terpapar COVID-19 varian Omicron. Pemkot menyebut 500 orang tersebut masih berstatus probable alias masih sebatas terduga terinfeksi varian Omicron.
"Jadi itu (Kasus 500 Omicron) kalau gejala sangat mirip (Omicron). Iya (masih probable)," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Kendari Samsul Bahri kepada detiksulsel, Kamis (17/2/2022).
Samsul menjelaskan untuk menentukan varian suatu kasus COVID-19 harus melalui pemeriksaan Litbangkes Kemenkes RI. Hal ini karena Pemkot Kendari belum bisa mendeteksi varian Omicron secara mandiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita tidak punya alat untuk mengecek (varian Omicron). Jadi kita untuk memastikan karena alat kita tidak ada," tutur Samsul.
Samsul menyebut pihaknya sudah mengirim sejumlah sampel yang dicurigai Omicron ke Litbangkes Kemenkes. Belum ada laporan lebih lanjut mengenai hasil tes sejumlah sampel tersebut.
"Awal Februari kita sudah kirim, tapi (Litbangkes) belum ada kabarnya. Karena kita mau tahu hasilnya," ujar dia.
Senada dengan Samsul, Direktur Utama RSUD Kota Kendari Sukirman mengungkapkan pernyataan Walkot Kendari soal 500 kasus Omicron karena gejala yang hampir mirip dengan Omicron.
"Memang probable, artinya kemungkinan besar dia Omicron. Karena saat ini yang berkembang Omicron," ujar Sukirman dalam wawancara terpisah.
Ia menuturkan dari 500 kasus probable Omicron tersebut memiliki riwayat perjalanan luar daerah, Jawa-Bali.
"Iya rata-rata mereka swasta memang ada riwayat perjalanan luar daerah, dari Jakarta, Jawa Bali," paparnya.
Sebelumnya, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyatakan kasus COVID-19 cukup tinggi. Bahkan, varian baru Omicron mencapai 500 kasus.
"Memang ternyata (penyebaran cepat) Omicron yang selama ini terbukti, per hari ini sudah mencapai 500 kasus," kata Sulkarnain Kadir kepada wartawan, Rabu (16/2).
(hmw/nvl)