Makassar Gelombang 3 COVID-19, Kenaikan 3 Kali Lipat-Walkot Positif Corona

Makassar Gelombang 3 COVID-19, Kenaikan 3 Kali Lipat-Walkot Positif Corona

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 12 Feb 2022 21:19 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Makassar -

Gelombang ketiga COVID-19 memicu kenaikan kasus signifikan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) selama sepekan terakhir. Kenaikan kasus COVID harian bahkan sempat tercatat tiga kali lipat hingga Wali Kota Makassar pun ikut terpapar COVID-19.

Dirangkum detikSulsel, Sabtu (12/2/2022), Satgas COVID Makassar melaporkan kenaikan kasus 78 kasus baru terkonfirmasi positif yang dibarengi angka kesembuhan 21 kasus pada Senin (7/2). Akibatnya, kasus aktif per hari itu menyentuh 352 terkonfirmasi COVID-19.

Sementara pada Selasa (8/2), tambahan kasus COVID baru di Makassar bertambah lagi 57 dengan kumulatif kasus aktif menyentuh 405 kasus aktif. Sementara angka kesembuhan tercatat 4 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ledakan kasus COVID-19 di Makassar kemudian terjadi pada Rabu (9/2), dengan kenaikan kasus hingga tiga kali lipat, yakni 185 kasus. Sementara angka kesembuhan tercatat 9 kasus sehingga kumulasi kasus aktif pada hari itu 581 kasus.

Kemudian pada Kamis (10/2), kenaikan Kasus COVID harian Makassar kembali mengalami kenaikan drastis dengan pertambahan 322 kasus dengan 11 kasus sembuh. Alhasil kasus aktif menyentuh 892 kasus pada hari itu.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya pada Jumat (11/2), kasus COVID harian tercatat bertambah 317 kasus dengan 25 kasus sembuh. Akibatnya, kasus COVID pada hari itu tembus 1.184 kasus.

Angka kasus COVID hari ini, Sabtu (12/2) juga tercatat bertambah 298 kasus dengan 10 kasus sembuh. Dengan demikian, sudah 1.472 orang terkonfirmasi positif Corona hingga hari ini.


Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar Terpapar COVID-19

Di tengah kasus aktif yang terus bertambah, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto juga ikut terpapar COVID pada Selasa (8/2). Danny mengaku mengalami keluhan berat di tenggorokan.

"Minggu malam saya mengalami demam dengan keluhan berat di tenggorokan pada saat itu pula kami melakukan PCR tes. Hasilnya Senin malam kami terkonfirmasi positif," kata Danny Pomanto, Selasa (7/2).

Danny mengimbau warga waspada penyebaran COVID-19. Ia meminta masyarakat yang pernah bertemu dengannya segera melakukan testing.

"Untuk itu, izinkan saya menyampaikan yang pertama kepada saudara-saudaraku yang bertemu dengan kami 3-4 hari sebelumnya agar melakukan testing baik di Puskesmas terdekat maupun secara mandiri," jelasnya.

Danny juga meminta warga segera melakukan vaksinasi lengkap dengan vaksinasi booster. "Maka dengan itu kami mengimbau masyarakat lengkapi vaksinasi kita dengan dosis 2 bahkan booster," tambahnya.

Setelah Danny terpapar COVID, wakilnya, Fatmawati Rusdi, juga terkonfirmasi positif Corona. Fatmawati terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala.

"Iya positif, tapi beliau orang tanpa gejala," kata Kadis Kesehatan Makassar Nur Saidah Sirajuddin saat dimintai konfirmasi, Jumat (11/2).

Fatmawati terkonfirmasi COVID-19 berdasarkan tes PCR pada Selasa (8/2). Tidak hanya itu, 18 ASN Kota Makassar juga dinyatakan terkonfirmasi COVID-19.

"Iya, yang 18 sudah terkonfirmasi dari 900 (tes PCR) yang sudah kita lakukan sejak 3 hari lalu. Tadi ada screening lagi untuk penambahan," terang dia.


Balai Kota Makassar Lockdown

Ledakan kasus COVID membuat Pemkot Makassar menutup seluruh aktivitas perkantoran di Balai Kota Makassar. Keputusan itu setelah Satgas COVID melaporkan 18 pegawai terkonfirmasi positif COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin bahkan mengungkap angka pegawai terkonfirmasi positif masih bisa bertambah karena Satgas COVID masih terus melakukan tracing dan testing di sejumlah dinas, termasuk di Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanahan.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Makassar Andi Siswanta Attas menyebut langkah lockdown tak membuat pelayanan publik terhenti sepenuhnya. Pasalnya, sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berkantor di luar Balai Kota tetap berjalan normal.

"Karena hanya Kantor Balai Kota saja yang di-lockdown, beberapa layanan lain di luar Balai Kota tetap buka, ada beberapa SKPD berkantor di luar Balai Kota dan itu tetap melayani masyarakat, ada juga secara online seperti PTSP," kata Siswanta.

"Ada beberapa SKPD yang memang tetap harus ada layanan seperti saya di BKD itu saya tetap masuk di bagian keuangan juga harus tetap masuk setahu saya, karena ada beberapa yang memang harus tanda tangan," pungkas Siswanta.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads