Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menjelaskan penumpukan barang itu karena Ditjen Bea dan Cukai menjalankan aturan baru alur masuk barang impor
Starbucks adalah salah satu merek yang paling kena dampak dari kampanye boikot produk pro Israel. Starbucks itu kian merana setelah diserang aksi boikot.