Banyak warga Beirut marah atas kelalaian pemerintah yang menyebabkan ledakan dahsyat. Pemerintah Lebanon bereaksi dengan mengumumkan keadaan darurat dua pekan.
Warga desa di Sampang mengklaim sulit melupakan trauma akibat konflik dengan Tajul Muluk dan pengikutnya, sehingga warga tak mengizinkan mereka pulang kampung.