Potensi tersebut bermula saat Donald Trump mengumumkan militer Amerika sukses melakukan serangan ke wilayah Iran. Ada tiga situs nuklir Iran yang dibom Amerika.
Kematian Jina Mahsa Amini di tangan polisi moral tahun 2022 memicu protes massal di Iran. Tiga tahun berselang, rezim Iran melancarkan gelombang eksekusi mati.