Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19 di Korea Selatan melonjak tinggi. Bahkan tercatat meningkat enam kali lipat dalam empat minggu.
Sebuah virus baru yang disebut Wetland Virus (WELV) ditemukan oleh ilmuwan China. Virus ini menyebar melalui gigitan kutu dan menyebabkan masalah pada otak.
Penelitian menemukan protein lonjakan SARS-CoV-2 bertahan di otak hingga empat tahun setelah infeksi, memicu peradangan dan risiko penyakit neurodegeneratif.
Korea Selatan ketar-ketir lantaran mengalami lonjakan kasus pasien rawat inap akibat COVID-19. Peningkatan kasus ini terjadi di seluruh wilayah negeri tersebut.
Negara bagian India, Gujarat, saat ini tengah dilanda virus mematikan Chandipura (CHPV). Virus ini ditularkan oleh vektor seperti lalat pasir dan kutu.
Peneliti di China menemukan virus baru, Wetland Virus (WELV), yang ditularkan melalui gigitan kutu. Virus ini berisiko menyebabkan penyakit neurologis.
Peneliti di China menemukan virus baru yang berasal dari gigitan kutu. Ini gejala yang dialami pasien setelah mengalami infeksi dari virus baru tersebut.