Sri Lanka sedang dilanda kebangkrutan. Ekonomi negara itu benar-benar runtuh dan jauh lebih suram dari sekadar kekurangan BBM, gas, listrik dan makanan.
Sri Lanka dinyatakan bangkrut karena gagal membayar utang. Namun bukan hanya Sri Lanka saja, ada enam negara lainnya yang bernasib sama karena terlilit utang.
Perusahaan pelat merah Perum Peruri baru saja mendapat kontrak percetakan paspor dari Sri Lanka sebanyak 1 juta buku dengan nilai sekitar Rp 31 miliar.