Departemen Luar Negeri AS memecat 1.350 pegawai, termasuk diplomat, di tengah krisis global. Senator Demokrat menyebut langkah ini berbahaya dan konyol.
Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah berdampak pada perhotelan dan jasa travel Indonesia. Pengusaha dan pemerintah harus berinovasi menghadapinya.