Terletak di kabupaten Simalungun, Cagar Alam Martelu Purba menjadi 'rumah' bagi jenis tanaman Aren yang endemik dan tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Kebijakan pembongkaran di TWA Pesisir Sukawayana membuat Hendrik dan keluarganya kehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksa terusir tanpa kepastian masa depan.
Bangunan-bangunan yang berdiri di dalam kawasan konservasi ini bukan sekadar warung kecil, tetapi berkembang menjadi kios, kos-kosan, bahkan tempat karaoke.