Cat bertekstur menjadi pilihan populer untuk menghadirkan tampilan baru yang segar pada rumah maupun bangunan komersial. Dengan variasi tekstur yang beragam, cat ini mampu menciptakan suasana unik dan berkarakter.
Selain nilai estetika, cat bertekstur dikenal lebih tahan lama dibandingkan cat biasa. Teksturnya mampu melindungi dinding dari cuaca, benturan ringan, dan menyamarkan ketidaksempurnaan permukaan.
Cat bertekstur adalah jenis cat khusus yang mengandung bahan tambahan seperti pasir, serat, atau material tertentu sehingga menghasilkan permukaan dinding yang tidak rata. Tekstur ini memberikan visual menarik sekaligus fungsi tambahan pada dinding.
Cat bertekstur dapat diterapkan di berbagai area. Untuk ruang hunian seperti ruang tamu, kamar tidur, dan dapur, tekstur dapat menciptakan suasana hangat. Pada fasad bangunan, tekstur meningkatkan daya tarik visual sekaligus memberi perlindungan ekstra pada dinding luar.
Dilansir dari situs Paint Loving, berikut jenis-jenis cat bertekstur yang paling sering digunakan, beserta tips mengecat dan perawatannya.
Jenis-Jenis Cat Bertekstur yang Paling Sering Digunakan
1. Cat Tekstur Comb (Sisir)
Cat tekstur comb menghasilkan garis-garis lurus atau bergelombang yang teratur, menyerupai bekas sisir. Aplikasinya menggunakan alat khusus saat cat masih basah. Tekstur ini cocok untuk tampilan modern dan minimalis.
2. Cat Tekstur Popcorn
Tekstur popcorn memiliki permukaan kasar dan berpori seperti butiran popcorn. Biasanya diaplikasikan dengan teknik semprot dan sering digunakan pada langit-langit untuk membantu menyerap suara serta memberikan kesan klasik.
3. Cat Tekstur Kulit Jeruk
Tekstur ini menghasilkan permukaan halus dengan pori-pori kecil menyerupai kulit jeruk. Aplikasinya menggunakan semprotan bertekanan rendah. Cocok untuk dinding interior yang menginginkan tampilan elegan namun tetap bertekstur.
4. Cat Tekstur Knockdown
Tekstur knockdown dibuat dengan cara menyemprot cat lalu meratakannya sebagian menggunakan alat khusus. Hasilnya berupa lekukan kecil yang lembut. Tekstur ini fleksibel dan cocok untuk berbagai jenis ruangan.
5. Cat Tekstur Sand Swirl (Pusaran Pasir)
Cat sand swirl menghasilkan efek pusaran pasir yang dinamis dan dramatis. Dibuat dengan mengombinasikan beberapa warna cat dan teknik aplikasi khusus. Cocok untuk desain modern dan artistik.
6. Cat Tekstur Slap Brush
Tekstur slap brush diaplikasikan menggunakan kuas lebar dengan sapuan acak. Hasilnya berupa tekstur kasar-halus yang alami. Umumnya digunakan pada dinding eksterior dengan konsep rustic atau natural.
7. Cat Tekstur Slap Brush Knockdown
Jenis ini merupakan kombinasi slap brush dan knockdown. Tekstur awalnya kasar, lalu diratakan sebagian. Memberikan tampilan unik dan modern pada dinding interior maupun eksterior.
Tips Mengecat Dinding Bertekstur agar Hasil Maksimal
Pemilihan cat sangat penting untuk permukaan bertekstur. Gunakan cat lateks berkualitas tinggi dengan hasil akhir satin agar tekstur terlihat menonjol namun tetap tahan lama. Hindari cat yang terlalu kental karena sulit menjangkau celah tekstur.
Gunakan rol berbulu tebal agar cat dapat masuk ke setiap lekukan. Aplikasikan cat secara bertahap dari atas ke bawah dan gunakan kuas untuk bagian tepi serta sudut. Untuk hasil maksimal, dibutuhkan dua hingga tiga lapisan cat dengan waktu pengeringan yang cukup di antara setiap lapisan.
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
Banyak orang melewatkan penggunaan primer, padahal primer sangat penting untuk meningkatkan daya rekat dan meratakan warna. Kesalahan lain adalah menggunakan rol dengan bulu yang terlalu pendek sehingga cat tidak menjangkau tekstur dinding.
Selain itu, mengecat terlalu terburu-buru dan menggunakan rol dengan cat berlebihan dapat menyebabkan hasil tidak rata. Perhatian khusus juga perlu diberikan pada tepi dan sudut agar tampilan dinding tetap rapi.
Perawatan Dinding Cat Bertekstur
Setelah pengecatan, biarkan cat mengering sempurna setidaknya selama 30 hari sebelum dibersihkan. Gunakan pembersih lembut seperti sabun ringan atau larutan cuka encer untuk menjaga permukaan tetap awet.
Lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi jamur atau lumut, terutama di area lembap. Jika terdapat goresan atau lecet kecil, segera lakukan perbaikan agar tampilan dinding tetap terjaga. Umumnya, pengecatan ulang disarankan setiap 5 hingga 7 tahun tergantung tingkat pemakaian.
Itulah jenis-jenis cat bertekstur beserta tips pengecatan dan perawatannya. Semoga bermanfaat.
Simak Video "Video: Langkah Kemenperin Dorong Minat Pengusaha Gunakan PLTS Atap"
(abr/abr)