Talang air merupakan jalur pembuangan air yang penting di rumah. Fungsinya untuk menampung air hujan, kemudian mengalirkan ke pembuangan agar tidak meluap atau masuk ke celah atap.
Pemasangan talang air umumnya berada di tepian atas atau bawah rumah. Pemasangannya harus benar agar jalur pembuangan lancar. Apabila ada sumbatan, kemungkinan besar rumah bisa mengalami bocor atau air merembes ke dalam.
Bentuknya seperti pipa atau jalur air yang tidak begitu luas, tetapi cukup untuk akses air mengalir. Material talang air tentu khusus yang tahan air, tidak mudah berkarat, tidak mudah berjamur, dan tidak meleleh. Dilansir This Old House, berikut beberapa material talang air yang tahan lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Seng
Talang air seng Foto: Getty Images/OceanProd |
Material jenis ini cukup banyak digunakan karena bahannya tahan korosi dan dapat bertahan lama. Selain itu, patina seng membuat permukaan luarnya terlindungi dari pelapukan.
Material ini cocok untuk dipakai di daerah perkotaan, tetapi tidak cocok untuk rumah di sekitar pantai karena udaranya tidak cocok dengan bahan ini. Talang air dari seng juga sebaiknya tidak dipasang dengan atap kayu karena limpasan asamnya bisa merusak atap.
2. Aluminium
Talang air aluminium Foto: Getty Images/Luis Diaz Devesa |
Lalu, ada material aluminium. Penampakannya mirip karena sama-sama berwarna silver. Padahal ada lho perbedaannya, yakni bahannya lebih ringan, harganya terjangkau, dan cenderung mudah dipasang. Soal ketahanan, material ini aman dari perubahan cuaca dan iklim. Daya tahannya dari korosi disebut bisa mencapai 20 tahun. Material satu ini juga tahan terhadap benturan cukup keras tanpa menimbulkan pecah atau retak.
Kekurangannya adalah aluminium rentan penyok dan bengkok terutama jika terkena benda atau peralatan berat.
3. Baja
Talang air baja galvanis Foto: Getty Images/michael1959 |
Terdapat dua bahan baja yang kerap dipakai: galvanis dan tahan karat (stainless). Keduanya sama-sama kokoh. Baja galvanis berlapis seng di permukaannya sehingga meningkatkan daya tahannya terhadap cuaca dan mencegah karat. Masa pakainya hingga 20 tahun, pemasangannya lebih mudah, dan harganya tidak terlalu mahal.
Namun jika lapisan sengnya terkikis, baja akan mulai berkarat. Apalagi jika rumah di wilayah dekat laut, air asin yang menguap di udara mampu merusak lapisan baja lebih cepat.
Sementara baja stainless mengandung paduan 10-30% kromium, sehingga lebih tahan karat. Jenis baja ini dapat bertahan hingga 25 tahun. Ketahanannya akan cuaca lebih baik, tetapi biayanya cenderung mahal dan lebih sulit dipasang.
4. Tembaga
Tembaga juga kerap dipilih untuk talang air dan atap. Keunggulan material ini sama seperti material lainnya, yakni tahan cuaca dan korosi serta bisa awet sampai 50 tahun jika dirawat dengan baik. Tembaga memiliki sifat algisida dan fungisida alami sehingga mencegah pertumbuhan jamur dan lumut pada talang.
Talang dari tembaga memiliki nilai estetika tinggi. Saat pemasangan biasanya akan dipoles dengan pelapis untuk mempertahankan kilau metaliknya. Dengan begitu mampu menambah kesan megah pada rumah.
Sayangnya, tembaga termasuk material talang paling mahal. Bahannya tidak sekuat baja dan memerlukan pemeliharaan rutin khusus.
Itulah sederet material yang bagus dan tahan lama untuk talang air, semoga membantu.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/das)













































