×
Ad

Awas! Rumah Lembap Jadi 'Surga' Kutu Busuk, Begini Penjelasan Ahlinya

Wildan Alghofari - detikProperti
Kamis, 20 Nov 2025 17:15 WIB
Ilustrasi kutu busuk (Foto: Getty Images/bymuratdeniz)
Jakarta -

Kelembapan yang terlalu tinggi di dalam ruangan kerap menjadi pemicu berbagai masalah, termasuk meningkatnya potensi serangan hama. Potensi hama yang muncul di ruangan lembap salah satunya adalah kutu busuk. Hal itu dikarenakan udara lembap menyediakan kondisi yang ideal bagi mereka untuk bertahan dan berkembang.

Kutu busuk sebenarnya tidak membutuhkan banyak hal untuk hidup, tetapi mereka sangat peka terhadap kondisi sekitar, terutama kelembapan. Saat udara menjadi lebih lembap, tubuh mereka bisa bertahan lebih lama tanpa makan dan tetap aktif bergerak untuk mencari inang. Inilah sebabnya mengapa rumah yang terasa lembap sering kali menjadi lokasi ideal bagi pertumbuhan kutu busuk.

Dilansir dari situs E&G Exterminators, Kamis (20/11/2025), berikut penjelasan mengenai kelembapan bisa memengaruhi kehidupan dan penyebaran kutu busuk.

Kelembapan Membantu Kutu Busuk Bertahan

Menurut E&G Exterminators, kutu busuk tidak minum air secara langsung, melainkan menyerap kelembapan dari udara. Karena itulah kelembapan relatif di atas 50 persen dapat membantu mereka mencegah dehidrasi, memperpanjang masa hidup, dan tetap aktif.

Telur kutu busuk cenderung menetas lebih baik dalam kondisi lembap, sehingga siklus hidup mereka berjalan lebih efisien. Selain itu, kelembapan tinggi mendorong aktivitas mereka berlangsung lebih lama. Pada kondisi kering, kutu busuk bisa pasif atau lebih jarang mencari inang, namun pada lingkungan lembap perilaku mereka menjadi lebih agresif karena tubuh mereka aman dari risiko kekurangan air.

Tanda Kemunculan Kutu Busuk di Ruangan Lembap

Ruangan yang lembap biasanya membuat tanda-tanda keberadaan kutu busuk lebih mudah terlihat. Beberapa gejala yang sering muncul adalah bercak kecokelatan di seprai, bau manis yang agak apek dari feromon (zat kimia) kutu busuk, serta ditemukannya telur atau kulit kutu busuk yang rontok di lipatan kasur.

Kelembapan dan suhu hangat juga membuat mereka lebih aktif bergerak.Mereka bisa berpindah ke furnitur berlapis kain, celah dinding, sofa, karpet, dan furnitur lainnya.

Selain mempercepat penyebaran, kondisi lembap juga bisa meningkatkan risiko reaksi alergi pada sebagian orang. Kombinasi kutu busuk dan kelembapan dapat memperparah iritasi atau sensitivitas kulit akibat gigitan.

Cara Mengendalikan Kutu Busuk di Lingkungan Lembap

E&G Exterminators menegaskan bahwa mengatasi kutu busuk di ruangan lembap membutuhkan beberapa cara. Namun, banyak metode mandiri tidak mampu menjangkau telur atau kutu busuk yang bersembunyi di celah-celah furnitur, apalagi jika kelembapan masih tinggi dan terus mendukung perkembangan mereka.

Ahli pengendalian hama biasanya menggunakan strategi terpadu. Cara-cara tersebut dilakukan mulai dari inspeksi mendalam, perlakuan yang bertahap, hingga mengurangi sumber kelembapan dalam rumah.

Penurunan kelembapan melalui perbaikan ventilasi, menutup kebocoran, atau penggunaan dehumidifier dapat membantu memperlambat siklus hidup kutu busuk. Namun keberhasilan jangka panjang tetap bergantung pada kombinasi antara pengendalian lingkungan dan penanganan untuk benar-benar memutus siklus hidup kutu busuk di rumah.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork