Kutu busuk atau kutu kasur sering menjadi masalah di kamar tidur. Hewan kecil ini aktif pada malam hari dan biasanya menggigit saat manusia sedang terlelap. Akibatnya, gigitan baru terasa saat bangun tidur dengan bekas merah yang gatal. Jika digaruk berlebihan, bisa menimbulkan luka hingga infeksi kulit.
Menariknya, kutu busuk ternyata punya "warna favorit". Mengutip CNN, penelitian yang dipublikasikan di Journal of Medical Entomology (2016) menemukan bahwa kutu busuk lebih suka warna gelap, khususnya hitam dan merah tua.
Dalam uji coba, kutu busuk yang ditempatkan di cawan petri dengan tenda berbagai warna lebih banyak bergerak ke arah tenda hitam dan merah, dibandingkan putih, kuning, atau hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Roberto Pereira, ilmuwan entomologi dari Universitas Florida, ada beberapa alasan mengapa kutu busuk menyukai warna gelap:
- Warna hitam dan merah dianggap bisa melindungi mereka dari predator seperti semut atau laba-laba.
- Tubuh kutu busuk berwarna merah kecokelatan, sehingga lebih mudah berkamuflase pada seprai atau furnitur berwarna merah dan hitam.
- Warna terang membuat mereka lebih terekspos cahaya sehingga rentan kehilangan cairan tubuh dan mati.
Meski begitu, bukan berarti seprai warna terang otomatis bebas dari kutu busuk. Pasalnya, hewan ini tetap tertarik pada suhu tubuh manusia, karbon dioksida, dan darah. Bahkan, kutu busuk bisa bersembunyi di sofa, kursi, hingga belakang wallpaper dinding.
Agar rumah tetap terbebas dari serangan kutu busuk, berikut langkah pencegahannya menurut House Digest:
- Rutin menyedot debu di karpet, sofa, dan furnitur.
- Tutup retakan atau celah kecil di dinding.
- Hindari memakai kasur dan furnitur bekas.
- Rajin merapikan rumah.
- Jika serangan kutu busuk sudah parah, hubungi jasa pengendali hama profesional.
Jadi, kalau ingin lebih aman, sebaiknya jangan pilih seprai warna hitam atau merah tua, ya.
(das/das)