Dalam persiapan membangun rumah, perlu dipertimbangkan terkait material lantai atau dinding yang akan digunakan. Pilihan antara ubin marmer dan keramik tidak hanya soal keindahan dan harga, tetapi juga soal dampak lingkungan dalam jangka panjang.
Pembuatan keramik maupun ubin tidak dilakukan secara instan, melainkan dengan proses produksi yang cukup panjang. Maka dari itu, perlu untuk diperhatikan penggunaan energi dalam produksinya, ketahanan, serta perawatannya.
Di bawah ini diulas mengenai penggunaan keramik ataupun marmer dengan tiga aspek penting yaitu ketahanan dan daya tahan, perawatan, serta yang paling utama adalah dampak lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketahanan dan Daya Tahan
Ubin Marmer
Ubin marmer adalah batu alam yang memberikan kesan mewah dan alami. Dikutip melalui Situs A-Class Marble, ubin keramik umumnya lebih tahan lama dibanding marmer.
Namun, karena marmer bersifat berpori dan lebih lunak dibanding keramik, maka lebih rentan terhadap goresan, noda, dan kerusakan jika digunakan di area yang sering dilalui.
Dengan perawatan yang tepat, seperti pelapisan (sealing) secara berkala, ubin marmer dapat bertahan lama, dengan tetap memerlukan perhatian lebih.
Ubin Keramik
Keramik, terutama dengan jenis yang diproduksi dengan kualitas tinggi, memiliki struktur padat, tahan terhadap retak, dan sedikit perawatan dibanding marmer.
Dalam artikel pada situs A-Class Marble yang dikutip Kamis (23/10/2025), juga dijelaskan bahwa keramik merupakan bahan material ubin yang memiliki ketahanan tinggi dengan sedikit perawatan.
Hal ini berarti dari aspek daya tahan, keramik memiliki keunggulan dalam konteks penggunaan rumah tangga sehari-hari.
Perawatan
Ubin Marmer
Karena sifatnya berpori, marmer membutuhkan pelindung agar tidak menyerap noda ataupun air. Melansir dari artikel VolarkTiles, tumpahan noda dengan kandungan asam seperti lemon ataupun cuka dapat menyebabkan noda permanen.
Marmer memerlukan pemilihan pembersih yang tepat dengan pH netral, pelapisan ulang secara bertahap, dan perhatian untuk menghindari kerusakan.
Ubin Keramik
Keramik biasanya tidak berpori, tidak memerlukan pelindung yang dipasang dengan rutin, serta pembersihan sehari-hari cukup dengan lap atau pel.
Dari sisi kemudahan perawatan, keramik jauh lebih praktis. Apabila aktivitas dengan intensitas tinggi dan menginginkan material yang minim repot, keramik bisa jadi pilihan yang tepat.
Dampak Lingkungan
Ubin Marmer
Marmer merupakan batu alam dan secara alami memiliki aspek keberlanjutan dari sisi bahan dasar (tidak dibuat secara sintetik). Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
Dilansir dari artikel situs A-Class Marble, proses penambangan (quarrying) marmer dapat berdampak besar terhadap lingkungan baik dari penggalian, pengangkutan berat, kerusakan lanskap, dan emisi.
Pengangkutan dari lokasi tambang ke pabrik dan kemudian ke lokasi pengguna bisa jauh sehingga meningkatkan jejak karbon. Namun, karena marmer bisa bertahan puluhan tahun jika dirawat dengan baik, maka frekuensi penggantian marmer bisa lebih rendah.
Ubin Keramik
Keramik dibuat dari tanah liat dan mineral alami. Namun, proses produksinya memerlukan suhu sangat tinggi (firing), penggunaan energi, dan seringkali mengalami emisi terhadap lingkungan.
Meski demikian, banyak produsen keramik kini menggunakan teknologi lebih hemat energi dan bahan daur ulang. Karena keramik lebih tahan lama dan sering tidak memerlukan penggantian cepat, siklus ketahanannya pun bisa sangat panjang.
Keramik yang dibuat lokal dapat mengurangi emisi transportasi, serta daur ulang keramik biasanya lebih mudah dibanding batu alam yang rusak atau pecah.
Jika ingin menentukan pilihan yang lebih ramah lingkungan untuk ubin rumah, dari segi ketahanan, perawatan, dan dampak lingkungan, ubin keramik seringkali menjadi pilihan yang lebih praktis dan berkelanjutan dibanding ubin marmer.
Namun, bukan berarti marmer buruk secara lingkungan. Hanya saja memerlukan perhatian lebih besar dalam pemilihan dan pemakaiannya.
Pilihan antara marmer atau keramik dengan memperhatikan keramahan lingkungan, dapat disesuaikan dengan prioritas serta resiko perawatan akan ketahanan masing-masing material.
(das/das)










































