Dapur hampir setiap hari pasti digunakan selama ada penghuni di dalamnya. Ruangan ini seharusnya dibuat sama nyamannya seperti kamar tidur karena terkadang memasak membutuhkan waktu yang lama dan bisa dilakukan tanpa duduk.
Kenyataannya sering ditemui beberapa dapur terasa pengap, lembap, panas, dan tidak nyaman untuk berada lama-lama di dalamnya. Kondisi ini bukan dikarenakan kompor sedang menyala atau banyak sumber panas sedang digunakan. Melainkan ada faktor eksternal yang terkadang tidak disadari oleh penghuni rumah.
Kondisi dapur yang panas dan lembap meski tidak digunakan juga bisa memicu percepatan munculnya jamur di dinding, kitchen set hingga ke plafon. Munculnya jamur hitam pada area rumah dapat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyerang sistem pernapasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa saja faktor yang dapat memicu dapur terasa panas dan lembap selain kesalahan terhadap desain dapur tersebut?
Dilansir dari Europe Enchanting, berikut beberapa penyebab dapur terasa panas dan lembap beserta cara mengatasinya.
1. Ventilasi Udara
Ventilasi udara adalah komponen penting pada rumah yang tidak boleh dilewatkan, terutama pada bagian dapur dan kamar mandi. Fungsinya bukan hanya untuk akses cahaya alami masuk ke dalam rumah, melainkan untuk jalur pertukaran udara panas di dalam dengan area luar yang segar. Dengan begitu, dapur tidak akan terasa lembap.
Apabila sudah terlanjur membuat dapur tanpa ventilasi, siasati dengan memasang AC sehingga dapur tidak akan terasa panas dan tidak begitu lembap. Bisa juga memakai kipas angin, tetapi kurangnya adalah tidak bisa membuat suhu jadi lebih sejuk.
2. Curah Hujan
Faktor luar yang menyebabkan dapur terasa panas dan lembap adalah suhu udara di luar yang turun drastis serta kandungan air di udara jadi lebih tinggi. Apabila bagian dapur terdapat pintu area belakang, ini dapat menyebabkan udara dingin tersebut mudah masuk ke area dapur. Oleh karena itu udara di dapur terasa menyesakkan.
Untuk menjaga dapur tetap kering adalah dengan memakai cat tahan air pada dinding rumah bagian luar. Pastikan cat tersebut tahan terhadap jamur, lumut, dan bisa mencegah air hujan meresap ke dalam dinding. Selain itu, juga lakukan waterproofing pada atap rumah, supaya air hujan tidak merembes masuk melalui atap.
3. Lantai Tidak Tahan Air
Kelembapan juga bisa muncul dari lantai. Hal ini ditandai dengan lantai yang selalu basah atau terasa dingin padahal udara sedang panas. Penyebab lantai menjadi celah masuknya kelembapan adalah lapisan adukan semen pada lantai tidak kedap air dan penuh. Air tanah memiliki celah untuk naik dan merembes ke lantai.
Cara mengatasinya mau tidak mau harus dengan membongkar lantai sampai ke dasar fondasinya. Hal ini dilakukan hanya jika kondisi lantai sudah sangat buruk.
4. Kamar Mandi
Sebenarnya ada anjuran untuk tidak meletakkan dapur di dekat kamar mandi. Menurut paham feng shui, hal itu dapat memengaruhi aliran energi baik di rumah atau qi.
Selain dari feng shui, letak dapur dekat dengan kamar mandi juga bisa menjadi salah satu faktor ruangan tersebut terasa panas dan lembap. Biasanya kamar mandi sering terpapar air dan jarang kering serta minim ventilasi udara sehingga memengaruhi kelembapan sekitar.
Apabila tata letak di rumah tidak bisa diubah, cara mengatasinya adalah dengan memasang exhaust fan. Perangkat elektronik ini adalah kipas angin yang dirancang untuk mengeluarkan udara dari dalam ruangan ke luar rumah. Cara lainnya adalah dengan menaruh kapur barus atau kamper untuk mengurangi kelembapan pada kamar mandi.
Itulah sederet faktor penyebab dapur terasa lembap dan panas walau tidak sedang dipakai.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/abr)