Dalam membangun sebuah rumah penting untuk mengetahui kualitas air tanah, apakah kualitasnya baik atau tidak. Sebab, air merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, mulai dari mandi hingga mencuci.
Namun jika membangun hunian di tanah bekas sawah atau rawa, kualitas airnya disebut-sebut jelek. Soalnya, tanah sawah punya tekstur halus dan lengket, sedangkan rawa memiliki ciri khas lembek dan berlumpur.
Hal tersebut yang membuat sebagian orang ragu untuk mendirikan rumah di tanah bekas sawah atau rawa. Bukan hanya karena jenis tanahnya saja, tapi kualitas airnya juga jadi pertimbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, masyarakat masih bisa mendapatkan air bersih walaupun lokasi rumahnya di tanah bekas rawa atau sawah. Menurut kontraktor Taufiq Hidayat, kualitas air dapat dipengaruhi oleh kekuatan daya dukung tanah. Sebab, sumber air bisa didapat dari lapisan tanah tersebut.
"Kalau kualitas air itu urusannya dengan kekuatan daya dukung tanah. Air itu hubungannya sama sumber air yang bisa kita dapatkan di lapisan tanah itu," kata Taufiq saat dihubungi detikcom, Kamis (26/6/2025).
Namun, Taufiq mengatakan untuk tanah di bekas sawah atau rawa biasanya kualitas air tanahnya masih kurang baik karena terkontaminasi lumpur. Untuk mengatasi masalah itu, ia menyarankan agar melakukan pengecekan tanah hingga kedalaman tertentu.
"Misalnya di kedalaman tertentu lapisan airnya yang didapat itu masih bisa terkontaminasi bekas-bekas rawa atau sawah sekitar, biasanya itu masih jelek ya. Tapi kalau misalnya di dalamin lagi, itu akan lebih bagus," ujarnya.
Lebih lanjut, Taufiq mengatakan jika kualitas air juga tergantung dari kondisi geologi tanahnya. Meskipun sudah dibor hingga dalam untuk mendapatkan sumber air bersih, tapi terkadang hasilnya bisa nihil.
"Meski begitu, bisa juga yang sudah dibor sampai dalam nggak ketemu air bersih. Jadi itu tergantung kondisi geologi tanahnya juga," papar Taufiq.
Cara Mencari Sumber Air dengan Geolistrik
Di sisi lain, penting juga melakukan metode geolistrik. Metode ini dapat membantu mencari sumber air di dalam tanah, terutama untuk di daerah yang sulit sumber air.
Mengutip catatan detikProperti, metode geolistrik menawarkan analisis yang lengkap saat mencari sumber air tanah dengan cara sebagai berikut:
1. Mengukur Kedalaman Air
Dengan menggunakan metode geolistrik, informasi tentang kedalaman air di dalam tanah dapat diperoleh dengan menganalisis pola resistivitas dalam profil geolistrik.
2. Mengidentifikasi Akuifer
Akuifer adalah lapisan batuan yang mengandung air. Metode geolistrik bisa mencari lapisan ini dengan melihat perbedaan resistivitas antara lapisan batuan mengandung air dan tidak. Nantinya bisa dipetakan lokasi akuifer di bawah tanah.
3. Mengetahui Kualitas Air Tanah
Metode ini juga dapat mengetahui apakah air tanah mengandung garam, polutan, atau zat lainnya. Oleh karena itu, metode geolistrik membantu dalam pencarian sumber air untuk keperluan rumah tangga.
4. Penentuan Zona Produktif Air Tanah
Data yang telah diperoleh dari metode geolistrik, akan digunakan untuk mencari zona-zona yang produktif air tanah. Dengan demikian pasokan air dari sumur bor bisa mencukupi air yang dibutuhkan dan terus produktif.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(ilf/ilf)