Jangan menganggap keberadaan rayap hanya ancaman kecil. Sebab kenyataannya rayap bisa menimbulkan dampak yang besar. Bahkan jika dihitung total kerugian akibat serangan rayap di Indonesia mencapai triliunan rupiah.
Serangga ini tidak hanya merusak perabotan, tetapi juga dapat melemahkan struktur bangunan secara perlahan tanpa disadari. Banyak pemilik rumah baru menyadari keberadaan rayap ketika kerusakan sudah cukup parah, yang tentunya membutuhkan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Menurut laporan Asosiasi Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI), lebih dari 30% bangunan di Indonesia mengalami infestasi rayap dalam lima tahun pertama setelah dibangun. Data ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman rayap terhadap properti di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum ASPPHAMI, Boyke Arie Pahlevi menjelaskan bahwa kondisi iklim tropis Indonesia dengan kelembapan tinggi (70%-90%) serta tanah yang kaya bahan organik sangat mendukung pertumbuhan populasi rayap.
"Kondisi lingkungan di Indonesia sangat ideal bagi rayap untuk berkembang biak. Hampir 70% wilayah di Indonesia memiliki potensi serangan rayap," ungkap Boyke dikutip Minggu (16/3/2025).
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa infestasi rayap tidak hanya terjadi pada perumahan, tetapi juga pada bangunan komersial, perkebunan, dan sektor kehutanan. "Kerugian ekonomi akibat serangan rayap di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 2,8 triliun per tahun," tambahnya.
Kenapa Rayap Begitu Merusak?
Rayap hidup dalam koloni besar dan bekerja tanpa henti. Jenis yang paling sering menyerang bangunan adalah rayap tanah (subterranean termites) dan rayap kayu kering (drywood termites).
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Economic Entomology (2021), rayap tanah memiliki kemampuan menggali terowongan hingga 100 meter untuk mencari sumber makanan. Hal ini membuat mereka sangat sulit dikendalikan tanpa metode pengendalian yang tepat (Lewis et al., 2021).
Kerugian akibat infestasi rayap meliputi:
- Kerusakan struktur bangunan - Rayap dapat melemahkan fondasi rumah, lantai, dan dinding kayu secara bertahap.
- Merusak furnitur dan dokumen penting - Perabotan berbahan kayu hingga buku dan kertas bisa menjadi sasaran utama.
- Biaya perbaikan yang tinggi - Jika infestasi rayap tidak segera diatasi, perbaikan dapat memakan biaya yang sangat besar. Data dari National Pest Management Association (NPMA) menunjukkan bahwa kerusakan akibat rayap di seluruh dunia mencapai lebih dari USD 5 miliar per tahun.
Bagaimana Mengetahui Keberadaan Rayap?
Mendeteksi rayap lebih awal bisa mencegah kerusakan lebih parah. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Kayu terdengar kosong atau rapuh saat diketuk - Menandakan bagian dalamnya telah dimakan rayap.
- Muncul serbuk kayu di sekitar perabotan - Bisa jadi rayap telah aktif di dalamnya.
- Terowongan tanah di dinding atau lantai - Biasanya dibuat oleh rayap tanah untuk menghubungkan sarang dengan sumber makanan.
- Sayap rayap yang berjatuhan - Sering ditemukan di dekat pintu atau jendela, menandakan adanya koloni baru yang sedang berkembang.
Pencegahan Rayap yang Tepat
Langkah pencegahan sederhana dapat membantu melindungi rumah dari serangan rayap. Dirangkum dari berbagai sumber berikut Beberapa metode yang direkomendasikan oleh para ahli meliputi:
- Menjaga kelembapan rumah - Menurut penelitian dalam International Journal of Pest Management (2020), rayap lebih aktif di lingkungan dengan kelembapan tinggi (Evans & Forschler, 2020). Ventilasi yang baik membantu mengurangi risiko infestasi.
- Menggunakan kayu yang diawetkan - Kayu yang telah diberi perlakuan khusus lebih tahan terhadap serangan rayap.
- Rutin memeriksa area rumah - Deteksi dini sangat penting agar rayap tidak berkembang biak. Laporan dari Building and Environment (2019) menyebutkan bahwa inspeksi tahunan dapat mengurangi risiko infestasi hingga 60% (Buczkowski & Bertelsmeier, 2019).
Namun, dalam beberapa kasus, rayap bisa tetap muncul meskipun langkah pencegahan sudah dilakukan. Jika tanda-tanda infestasi mulai terlihat, tindakan yang lebih efektif perlu diambil.
Metode Efektif untuk Mengatasi Rayap
Beberapa teknik yang umum digunakan dalam penanganan rayap antara lain:
- Metode umpan (baiting system) - Cara ini melibatkan penggunaan umpan khusus yang menarik rayap dan secara bertahap mengendalikan populasi mereka.
- Penyemprotan termitisida - Larutan ini membantu membentuk penghalang perlindungan untuk mencegah rayap masuk kembali.
- Perlakuan fumigasi - Digunakan untuk menangani infestasi rayap dalam skala besar.
Karena sifatnya yang sulit dideteksi, rayap sering kali baru terlihat setelah menyebabkan kerusakan serius. Oleh karena itu, banyak ahli menyarankan agar pemeriksaan dan perlindungan dilakukan secara berkala untuk menghindari risiko yang lebih besar di kemudian hari.
"Pencegahan dini selalu lebih baik daripada perbaikan. Rayap bisa bekerja tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun, sehingga pemeriksaan rutin sangat dianjurkan untuk memastikan bangunan tetap aman," ujar Reza Gusta, Marketing Manager di AAG Pest Control.
"Selain inspeksi rutin, pemilik rumah bisa bekerja sama dengan jasa pengendalian hama profesional untuk memastikan perlindungan yang lebih optimal. Dengan metode yang tepat, risiko kerusakan akibat rayap bisa ditekan secara signifikan." imbuh Reza.
Untuk memastikan rumah tetap bebas rayap dalam jangka panjang, banyak pemilik rumah kini memilih jasa anti rayap seperti AAG Pest Control yang dapat memberikan perlindungan menyeluruh. Dengan metode yang tepat, pengendalian rayap tidak hanya mengatasi masalah yang ada, tetapi juga mencegah infestasi baru di masa mendatang.
(das/das)