Perbedaan Plafon Drop Ceiling dan Flat Ceiling, Lebih Pilih Mana?

Perbedaan Plafon Drop Ceiling dan Flat Ceiling, Lebih Pilih Mana?

Azkia Nurfajrina - detikProperti
Jumat, 13 Des 2024 10:00 WIB
Air vents on the ceiling
Ilustrasi plafon drop ceiling Foto: Getty Images/Akaradech Pramoonsin
Jakarta -

Selain berguna sebagai atap penutup, plafon juga berfungsi sebagai dekorasi agar ruangan lebih rapi dan menarik. Karena itu tak jarang plafon dibuat dengan berbagai material, model, dan desain yang disesuaikan selera pemilik rumah.

Cara pemasangan plafon juga beragam dan yang paling populer yaitu drop ceiling dan flat ceiling. Tiap-tiap pemasangannya memberikan hasil dan kesan berbeda. Lantas, apa bedanya plafon drop dan flat ceiling?

Perbedaan Plafon Drop Ceiling dan Flat Ceiling

Mengutip catatan detikcom, Gary Streck, dan Armstrong Ceilings, berikut bedanya plafon drop ceiling dan flat ceiling:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Model

Drop ceiling merupakan teknik pemasangan plafon yang digantung di bawah langit-langit utama. Sehingga model plafonnya agak turun dan menutupi struktur atasnya.

Adapun plafon flat ceiling dipasang sejajar dan rata. Tidak ada tonjolan maupun pola, hanya permukaan yang halus.

ADVERTISEMENT

2. Material

Plafon drop ceiling biasanya menggunakan material ringan seperti panel PVC. Lembaran eternit atau ubin akustik yang menggantung ditopang oleh tali atau kabel terbuat dari logam ringan.

Sementara flat ceiling umumnya terbuat dari material gypsum atau papan triplek yang permukaannya datar.

3. Kesan

Karena digantung, plafon drop menciptakan ruang sehingga ruangan tampak lebih luas. Pemasangan langit-langit satu ini cocok diterapkan pada rumah minimalis tapi ingin terkesan lapang.

Meski tampak sederhana, plafon datar memberikan kesan minimalis modern. Pemasangan seperti ini ideal bagi yang menginginkan atap bersih. Ruangan sempit dengan langit-langit rendah cocok menggunakan tipe flat ceiling karena menciptakan kesan lebih terbuka dan lega.

4. Dekorasi Tambahan

Tipe drop ceiling dapat ditambahkan dekorasi seperti lampu LED pada selasar lebih rendah, di samping lampu utama di sela-sela struktur utama, untuk menciptakan cahaya yang lembut.

Lampu gantung atau kipas angin bisa dipasang pada plafon flat sebagai pemanis langit-langit yang simpel. Jika tidak, lampu dinding dan pajangan dapat disematkan pada tembok sehingga ruangan lebih hidup dan seimbang.

Plafon ruang tamu.Ilustrasi plafon flat ceiling Foto: Unsplash

Kekurangan dan Kelebihan Plafon Drop Ceiling

Drop ceiling memiliki kelebihan, sebagai berikut:

  • Lebih mudah diganti jika bagian plafon gantung mengalami kerusakan.
  • Plafon yang turun memudahkan akses ke jalur AC, kabel kelistrikan, atau sistem perpipaan.
  • Desain dan tampilannya lebih mudah diubah jika bosan. Hanya dengan mengganti struktur yang lebih rendah.

Selain kelebihan, plafon drop punya kekurangan, yaitu:

  • Ketinggian ruangan menjadi berkurang.
  • Panel plafon gantung umumnya tidak terlalu kokoh sehingga tidak bertahan lama.
  • Debu dan kotoran mudah menumpuk di sela kisi-kisi.

Kekurangan dan Kelebihan Plafon Flat Ceiling

Plafon flat ceiling punya kelebihan, meliputi:

  • Lebih mudah dipasang dan dibersihkan.
  • Cocok dengan berbagai konsep dan gaya ruangan atau rumah.

Plafon ini juga memiliki kekurangan, antara lain:

  • Terkadang terasa sangat polos.
  • Punya detail arsitektur yang terbatas.
  • Retakan atau kerusakan bisa lebih terlihat jelas.



(azn/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads